Awas Penipuan! Nomor WhatsApp Eks Kaban BKD NTB Diretas, Minta Transfer Uang Jutaan 

 

Mataram, SIAR POST – Aksi peretasan nomor WhatsApp kembali terjadi dan kali ini menimpa mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Nasir.

Nomor WhatsApp milik beliau diduga diretas oleh oknum tak bertanggung jawab yang kemudian menggunakannya untuk meminta uang secara mendadak kepada sejumlah kontak.

BACA JUGA : Dua RSUD di Pulau Sumbawa Naik Kelas, RKD: Ini Kabar Baik untuk Warga Dompu dan Bima

Salah satu korban yang menerima pesan mencurigakan tersebut adalah Ketua Media Independen Online (MIO) NTB, Feryal Mukmin. Ia mengaku menerima pesan dari nomor WhatsApp yang mengatasnamakan M. Nasir, dengan permintaan bantuan mentransfer dana senilai Rp5 juta.

Dalam isi pesannya, pelaku berpura-pura dalam kondisi darurat dan mengaku tidak bisa mengakses layanan mobile banking (m-banking) karena error.

Pelaku kemudian meminta agar korban mengirimkan uang terlebih dahulu dan menjanjikan akan mengembalikannya keesokan hari.

Berikut isi lengkap pesan yang dikirim pelaku melalui WhatsApp pada Minggu (20/4/2025):
“Ini lagi ada keperluan mau transfer 5 juta, m-banking lagi error, gak bisa dibuka. Bisa bantu transfer dulu? Insya Allah besok diganti. Kalau bisa, tolong kirim nomor rekeningnya.”

Tak hanya Feryal, seorang warga Kota Mataram bernama Amir juga menerima pesan serupa dari nomor yang sama. Amir mengatakan bahwa pelaku juga meminta dana dalam kisaran Rp3 juta hingga Rp5 juta dengan modus yang sama—mengaku butuh uang untuk keperluan mendesak.

“Iya, saya juga dimintai uang. Katanya sih m-banking-nya error, jadi dia butuh dana mendesak. Dia minta dana sekitar 3 sampai 5 jutaan rupiah,” ungkap Amir saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (20/4/2025).

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Muhammad Nasir terkait insiden tersebut. Namun dari laporan yang beredar, besar kemungkinan nomor beliau memang telah diretas dan dimanfaatkan untuk aksi penipuan.

BACA JUGA : Modus Ruqyah, Pegawai LPPM Unram Perkosa Mahasiswi KKN hingga Hamil: Terungkap Setelah Anak Lahir

Peringatan bagi Masyarakat

Kasus ini menjadi pengingat serius bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat menerima pesan dari nomor yang mengaku sebagai kerabat atau pejabat publik dengan permintaan dana. Jangan langsung percaya, terlebih jika isi pesannya terkesan mendesak dan tidak wajar.

Disarankan untuk melakukan verifikasi langsung melalui panggilan suara atau metode lain sebelum melakukan transaksi apa pun. Apabila ada indikasi penipuan, sebaiknya segera melaporkannya ke pihak kepolisian atau ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar segera ditindaklanjuti.

 




Kesimpulan

Modus penipuan dengan meretas nomor WhatsApp dan meminta uang secara mendesak bukanlah hal baru, namun tetap saja memakan banyak korban.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah tergiur atau panik ketika menerima pesan seperti ini. Pastikan selalu melakukan konfirmasi dan jangan terburu-buru mentransfer dana sebelum kebenarannya jelas.

Pewarta : Ridho

Redaktur : Rizki

Exit mobile version