Ketua RKD H. Ir. Saiful saat menyematkan tanda selamat datang Gubernur NTB. Dok humas
Mataram, SIAR POST – Di tengah suasana hangat Halal Bihalal Rukun Keluarga Dompu (RKD) di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Ketua RKD, H. Ir. Saiful, menyampaikan sejumlah aspirasi yang mencerminkan isi hati masyarakat Dompu yang tinggal maupun sedang berjuang di Kota Mataram.
Aspirasi ini disampaikan langsung di hadapan Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri (Dinda), yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan itu, H. Saiful mengungkapkan bahwa banyak warga Dompu yang datang ke Mataram dalam kondisi sakit dan tidak memiliki sanak keluarga. Tak jarang pula, ada yang meninggal dunia di perantauan dan kesulitan dibawa pulang ke kampung halaman karena ketiadaan ambulans jenazah.
“Ambulans yang tersedia selama ini hanya diperuntukkan untuk pasien, bukan untuk mengantar jenazah. Padahal ini sangat dibutuhkan oleh warga kita yang tidak mampu. Kami berharap pemerintah provinsi bisa mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD atau sumber lainnya yang tidak mengikat seperti CSR dan lainnya,” ucap Saiful.
Lebih jauh, ia menegaskan pentingnya kehadiran negara untuk meringankan beban warga Dompu yang sedang menghadapi musibah di tanah rantau, terutama di bidang kesehatan.
Ia menyoroti pentingnya pengelolaan rumah singgah yang tidak hanya layak tetapi juga dijauhkan dari praktik-praktik penyalahgunaan.
“Kami dapat laporan bahwa ada oknum yang memanfaatkan kondisi warga kita yang sedang kesusahan. Ini menyakitkan. Rumah singgah dan relawan yang melayani dengan tulus harus kita dukung sepenuh hati, jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
RKD juga menaruh perhatian serius pada bidang pendidikan. Menurut Saiful, banyak generasi muda dari Dompu dan Bima yang memiliki semangat tinggi untuk kuliah, namun terhalang keterbatasan ekonomi.
Ia mengusulkan agar pemerintah provinsi membuka lebih banyak peluang beasiswa, baik melalui program pusat seperti KIP Kuliah maupun inisiatif lokal.
“Sebagai mantan kepala sekolah pertanian di Bima, saya tahu betul bagaimana susahnya anak-anak kita mencari biaya kuliah. Saya sendiri mencarikan beasiswa untuk mereka hingga bisa lanjut ke perguruan tinggi. Anak-anak kita ini punya potensi besar, jangan sampai pupus hanya karena masalah biaya,” ungkapnya haru.
BACA JUGA : Awas Penipuan! Nomor WhatsApp Eks Kaban BKD NTB Diretas, Minta Transfer Uang Jutaan
Tak hanya pendidikan dan kesehatan, Saiful juga membawa suara petani dari kampung halaman. Ia mengungkapkan keresahan petani Dompu yang tengah menghadapi panen raya gabah dan jagung, namun hasil panennya tidak terserap maksimal oleh pasar maupun Bulog.
“Petani kita sudah kerja keras, tapi di lapangan malah gabah mereka tidak dibeli dengan alasan kualitas. Bahkan ada yang sudah jadi tepung saking lamanya menunggu. Pemerintah pusat bilang semua harus diserap, tapi kenyataannya berbeda. Kami minta Gubernur dan Wagub bantu kawal ini,” tegasnya.
Ia berharap di bawah kepemimpinan Gubernur Iqbal dan Wagub Dinda, ada perubahan nyata bagi masyarakat Dompu, baik yang ada di kampung maupun di perantauan.
“Kami di RKD bukan hanya kumpul-kumpul, tapi juga wadah advokasi. Harapan kami, ke depan ada sinergi kuat antara RKD dan pemerintah provinsi untuk membantu masyarakat Dompu dari berbagai aspek—kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga pelayanan sosial,” tutupnya.
Kegiatan Halal Bihalal RKD kali ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang diskusi antara masyarakat Dompu dan pemerintah provinsi NTB. Acara yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini menunjukkan bahwa suara-suara akar rumput terus hidup, menunggu untuk didengar dan ditindaklanjuti.
Pewarta : Ridho
Redaktur : Feryal
