Sumbawa Barat NTB, SIAR POST – Setelah dua hari pencarian, Tim Gabungan dari Basarnas, Resque PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Polsek Sekongkang, serta warga setempat akhirnya menemukan Munawir Gazali, 27 tahun, korban yang terseret ombak di Pantai Buatin, Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang.
Munawir ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Minggu (28/4/2025) sekitar pukul 14.30 Wita.
Diketahui, Munawir yang berasal dari Dusun Karya Baru, Desa Pada Suka, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, sebelumnya bersama seorang rekannya, Aldi (20 tahun), mencari mandak (hasil laut) di Pantai Buatin pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 14.00 Wita.
Menurut keterangan saksi Aldi, saat itu Munawir terlihat terlalu ke tengah laut saat asyik mencari mandak. Tiba-tiba ombak besar datang dan menggulungnya.
Aldi mengaku tidak berani menolong karena ombak sangat besar, meskipun sempat mendengar teriakan Munawir meminta pertolongan. Aldi kemudian bergegas kembali ke kampung untuk meminta bantuan warga.
BACA JUGA : Marak Begal Payudara dan Pencurian di Lombok Utara, Kades Jenggala Desak Pemda Segera Pasang PJU dan CCTV
Warga bersama aparat Polsek Sekongkang dan tim Resque PT AMNT segera melakukan pencarian hingga sore hari. Namun, karena kondisi ombak yang semakin besar dan hari mulai gelap, pencarian terpaksa dihentikan sementara.
Pencarian dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (27/4/2025), sejak pukul 07.30 Wita. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Resque PT AMNT, dan Bhabinkamtibmas Desa Talonang menggunakan perahu karet untuk menyisir perairan.
Upaya ini membuahkan hasil pada pukul 14.30 Wita, saat korban ditemukan mengapung di sekitar perairan Pantai Buatin.
“Alhamdulillah, setelah dua hari pencarian, korban akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi,” ujar Kasi Humas Polres Sumbawa Barat, AKP Zainal Abidin, SH, kepada awak media.
Setelah dievakuasi, jenazah Munawir diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka di Desa Pada Suka, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.
AKP Zainal mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca saat beraktivitas di laut.
“Cuaca ekstrem dengan ombak dan arus besar harus menjadi perhatian. Kalau tidak memungkinkan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mencari hasil laut. Keselamatan adalah yang utama,” pesannya.
Ia juga berharap tragedi ini menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terus terulang. (Redaksi).