Danlanal Mataram Klarifikasi Spanduk Penolakan Warga: Kami Ingin Malomba Jadi Wajah Baru Olahraga dan Pusat Pembinaan Atlet
Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram, Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny saat konferensi pers, Senin (19/5/2025). Dok istimewa
Mataram, SIAR POST — Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram, Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny, akhirnya angkat bicara terkait munculnya spanduk penolakan warga terhadap pengelolaan Lapangan Malomba oleh pihak TNI AL.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mako Lanal Mataram, Senin (19/5/2025), Achmad Hadi menegaskan bahwa pihaknya tidak tertarik memperpanjang polemik seputar status pengelolaan.
Fokus utamanya adalah membina atlet dan membangun fasilitas olahraga sebagai bentuk dukungan nyata menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan digelar di NTB.
“Saya tidak ingin larut dalam isu status pengelolaan. Misi saya jelas: mencetak atlet dan memperkuat pembinaan olahraga di Mataram,” tegasnya.
Achmad Hadi yang berasal dari Gorontalo mengaku, jika dirinya bertugas di kampung halaman, tentu akan melakukan hal yang sama untuk membangun daerah.
BACA JUGA : Dulu Singa Oposisi, Kini Jadi Kucing Istana? Netizen Semprot Fahri Hamzah Yang Bungkam Soal PPS
Namun kini, ia mengabdikan diri untuk kemajuan olahraga di Ampenan, terlebih karena istrinya juga berasal dari Mataram.
Fasilitas Lengkap dan Terpadu Akan Dibangun di Malomba
Dalam pemaparannya, Achmad menjelaskan rencana pembangunan fasilitas olahraga terpadu yang akan menjadikan Lapangan Malomba sebagai pusat kegiatan olahraga modern. Fasilitas tersebut antara lain:
Lapangan multifungsi (tenis, basket, voli), lapangan panahan, Gym center, Stand UMKM dan lainnya.
Tegaskan: Tidak Ada Pungutan Liar di Malomba
Menjawab keresahan sebagian masyarakat, Danlanal dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada praktik pungutan liar (pungli) di Lapangan Malomba sejak ia menjabat.
“Saya pastikan tidak ada penarikan retribusi atau pungli di dalam area stadion. Bahkan saat ada event, saya sudah instruksikan agar tidak ada parkir berbayar di dalam. Kalau warga ingin buka parkir di luar, silakan, tapi harus siap bertanggung jawab jika terjadi kehilangan,” ujarnya.
Ke depan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur sistem parkir agar lebih tertib dan transparan.
Sosialisasi dan Transfer Teknologi Olahraga
Sebagai bagian dari program jangka panjang, Lanal Mataram akan melatih para guru SD dan SMP untuk mengenalkan olahraga panahan kepada siswa sejak dini.
Tujuannya tak lain adalah untuk mencetak bibit unggul serta memperluas wawasan olahraga di kalangan pelajar.
BACA JUGA : KP4S Umumkan Aksi Jilid III Digelar Minggu Depan, Poto Tano Akan Jadi Titik Ledak Perjuangan PPS
Dibiayai Mandiri oleh Komunitas dan Mitra Swasta
Achmad Hadi juga menekankan bahwa seluruh rencana pembangunan dilakukan tanpa menggunakan anggaran pemerintah.
Proyek ini didukung secara mandiri oleh komunitas dan mitra dari berbagai daerah, termasuk pengusaha dari Mataram, Surabaya, dan dari luar NTB.
“Kami tidak pakai APBD atau APBN. Ini bentuk gotong royong dari mereka yang peduli terhadap olahraga,” ungkapnya.
Soal Spanduk Penolakan, Danlanal: Jangan Terjebak Provokasi
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah spanduk misterius bertuliskan “Masyarakat Ampenan Menolak Stadion Lapangan Malomba Dikelola oleh TNI-AL” sempat terpampang di depan Lapangan Malomba pada Jumat (16/5/2025).
Spanduk tersebut disertai tanda tangan dan tulisan tegas bertinta merah: #MenolakKeras.
Namun hingga kini belum diketahui siapa pihak yang memasangnya. Lurah Ampenan Selatan yang coba dikonfirmasi awak media juga belum memberikan keterangan.
Sementara itu, Lanal Mataram memilih merespons secara terbuka melalui konferensi pers.
“Kami tidak ingin menciptakan konflik. Justru kami ingin memberikan solusi. Lapangan Malomba harus jadi wajah baru olahraga di Mataram, bukan sumber polemik,” tutup Kolonel Achmad Hadi.
Redaksi____