banner 728x250

BMKG Prediksi Hujan Susulan, Pemprov NTB Tetapkan 10 Hari Tanggap Darurat, Warga Diimbau Hati-hati

banner 120x600
banner 468x60

Mataram, SIAR POST — Pemerintah Provinsi NTB menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 10 hari sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap ancaman hujan susulan yang diprediksi akan mengguyur wilayah Mataram dan sekitarnya pada 14 hingga 17 Juli 2025.

Penjabat Sekretaris Daerah NTB, Lalu Moh Faozal, menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil bukan tanpa dasar. Penetapan itu mengacu pada analisa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan adanya potensi hujan kembali.

banner 325x300

BACA JUGA : Ratusan Miliar Dana Hibah NTB Disalurkan Tanpa Laporan! LPJ Mangkrak, Aturan Diabaikan?

Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi wilayah terdampak banjir sebelumnya, khususnya Kota Mataram.

“Kenapa kita tetapkan 10 hari tanggap darurat? Karena BMKG memperkirakan antara tanggal 14 sampai 17 Juli akan ada hujan susulan. Kita harus bersiap. Kita tidak mau terkejut lagi,” tegas Faozal saat audiensi dengan pengurus NTPW (NTB Transparansi & Policy Watch) di Posko Komando Tanggap Darurat di depan Kantor Gubernur NTB, Jumat (11/7).

Faozal menambahkan, penetapan tanggap darurat juga dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Pemerintah Kota Mataram, lalu diperkuat oleh Pemerintah Provinsi NTB agar koordinasi dan gerak bantuan lebih leluasa dan masif.

“Kita tidak bisa biarkan Kota Mataram menanggung sendiri, ini harus dibackup oleh provinsi. Karena mitigasi kita kemarin memang tidak sepenuhnya siap. Kita susah cari perahu karet waktu itu. Maka keputusan ini penting agar bisa langsung gerak,” jelasnya.

BACA JUGA : Parah! Dana Bansos NTB Dipotong! BPK Temukan Rp290 Juta Masuk Kantong Oknum Pendamping

Fokus pada Pemulihan dan Antisipasi

Saat ini, Pemprov NTB berada di hari kelima dari total 10 hari masa tanggap darurat. Fokus utama adalah pemulihan dan distribusi bantuan kebutuhan pokok. Stok logistik pun disebut aman.

“Kita masih punya stok lebih dari 90 ton beras. Hari Minggu nanti kita mulai distribusi makanan siap saji. Relawan juga sudah bersiap,” kata Faozal.

Selain itu, Pemprov bersama instansi vertikal seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) dan BPBD, juga sedang mempercepat normalisasi sungai-sungai kritis di Mataram, termasuk Kali Unus dan anak Sungai Ancar, yang menyebabkan banjir besar hingga merusak infrastruktur dan merendam permukiman warga.

“Bayangkan, Kali Unus itu hulunya 20 meter, sampai ke Pagesangan tinggal 5 meter. Itu pun sudah penuh rumah-rumah. Bagaimana air mau mengalir lancar?” ujar Faozal. Ia menegaskan normalisasi ini tak bisa diselesaikan dalam jangka pendek, namun harus dimulai segera.

BACA JUGA : Dugaan Mafia Pokir, Logis : Ada Dewan Dapil Mataram Tapi Lepas Pokir ke Pulau Sumbawa 

Jalan Amblas, Sungai Tercekik Rumah

Sekjen NTPW, Imam, menyuarakan kekhawatiran warga terkait kondisi anak Sungai Ancar yang menyebabkan jalan amblas dan permukiman terendam. Menurutnya, normalisasi hanya di satu titik tidak akan efektif.

“Tadi Pak Sekda sudah jawab, ini sudah diperintahkan ke BWS dan PU untuk dilakukan penghitungan teknis. Kita minta solusi komprehensif, bukan tambal sulam,” jelas Imam.

Faozal membenarkan bahwa saat ini pemerintah juga telah menggelar evaluasi bersama dengan pihak TNI, Polri, BWS, PUPR, dan Pemkot Mataram, serta telah mengajukan dukungan resmi ke BNPB pusat.

“Gubernur sudah tanda tangan surat ke BNPB, karena dengan status tanggap darurat, maka kita bisa minta komitmen pusat. Jadi ini bukan asal tetapkan, tapi betul-betul agar kita bisa bertindak cepat,” tegasnya.

BACA JUGA : Warga Terisolir, Jalan Amblas di Anak Sungai Ancar Disorot NTPW, Pj Sekda NTB Janji Gerak Cepat Tangani Bencana

Apresiasi dari NTPW

Ketua Umum NTPW, Abdul Hakim atau yang akrab disapa Bang Akim, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov NTB atas penanganan cepat dan sigap dalam menghadapi banjir besar beberapa waktu lalu.

“Kami lihat langsung di lapangan, pemerintah hadir, cepat bertindak. Posko aktif, bantuan tersalurkan, relawan bergerak. Ini bentuk pelayanan terbaik pada masyarakat yang terdampak,” ucapnya.

Dengan adanya prediksi cuaca ekstrem dari BMKG, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga. Pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan semua pihak agar dampak lanjutan dari bencana bisa dicegah semaksimal mungkin.

“Tetap hati-hati. Jangan anggap remeh hujan berikutnya,” pesan Pj Sekda NTB menutup pernyataannya.

Redaksi___

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *