Lombok Utara, SIARPOST – Ketua Panitia HUT ke-17 Kabupaten Lombok Utara (KLU), Tresnahadi yang juga menjabat Kepala Dinas Pertanian KLU, angkat bicara terkait insiden tidak diizinkannya anak-anak dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) KLU menggunakan sound system saat hendak tampil di Lapangan umum Tanjung, Selasa (23/7).
Dalam klarifikasinya, Kamis (24/7) Tresnahadi menjelaskan bahwa kejadian tersebut murni akibat miskomunikasi antara Event Organizer (EO) dan pihak LPA.
Ia menegaskan, kegiatan di lapangan merupakan bagian dari pameran pembangunan, potensi daerah, pariwisata, dan gastronomi yang menjadi rangkaian resmi HUT KLU ke-17. Anggaran kegiatan itu, kata dia, berasal dari Dinas Pariwisata.
BACA JUGA : Polres Lombok Utara Luncurkan Program “Membaca 2 Lembar Sehari” untuk Tingkatkan Budaya Literasi
“Karena anggarannya dari Dinas Pariwisata, maka pelaksanaannya diserahkan kepada Kadispar dan ditangani langsung oleh EO yang telah ditunjuk. Rundown kegiatan sudah ada, termasuk slot untuk LPA pada tanggal 23 Juli. Tapi memang terjadi miskomunikasi di lapangan,” ungkapnya.
Melalui konferensi pers tersebut, Tresnahadi selalu ketua panitia juga menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak, terutama kepada anak-anak LPA KLU, NGO dan seluruh lapisan masyarakat KLU.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi, turut menegaskan bahwa seluruh kegiatan dalam rangka HUT KLU dilakukan dengan semangat membahagiakan masyarakat. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut.
“Kami sudah duduk bersama LPA dan menyampaikan permintaan maaf, khususnya kepada anak-anak yang terdampak,” ucap Denda.
Dewi juga mengaku saat kejadian dirinya tidak berada di KLU, namun langsung menghubungi pihak EO yang saat itu menginformasikan bahwa situasi telah terkendali. Namun sayangnya, informasi yang beredar di media sosial justru berkembang liar.
BACA JUGA : Geger di Bima! Suami Grebek Istri Berstatus ASN Bersama Pria Lain, Lapor Polisi soal Dugaan Persetubuhan
Perwakilan vendor EO, Raden Parwangsa, juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Ia menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga.
“Kami EO lokal asli KLU. Kami juga sudah memutus kontrak dengan penyedia sound system yang bertugas saat itu. Pengganti sudah kami siapkan di venue,” ujarnya.
Panitia berharap momen HUT KLU tetap menjadi ajang kegembiraan dan pemersatu warga, sembari memperbaiki koordinasi di sisa rangkaian acara hingga penutupan tanggal 26 Juli mendatang.(Niss)