banner 728x250

Panah Indonesia Unjuk Kekuatan di FORNAS VIII NTB: Kalimantan Timur Mendominasi, Pegiat Muda Tampil Cemerlang

banner 120x600
banner 468x60

Lombok Barat, SIAR POST – Inorga Pecinta Panahan Indonesia Bersatu (PANAH INDONESIA) mencuri perhatian dalam Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 yang digelar di Nusa Tenggara Barat.

Bertempat di alun-alun kantor Bupati Lombok Barat pada 26–27 Juli 2025, sebanyak 276 pegiat dari 11 provinsi bertanding dalam 15 ronde perlombaan untuk memperebutkan 15 medali emas.

banner 325x300

Kejuaraan ini bukan hanya menampilkan ketangkasan teknis, tapi juga mencerminkan hasil pembinaan prestasi yang sangat baik. Dalam babak kualifikasi, rata-rata tiga besar peserta mencetak lebih dari 95% dari nilai sempurna, bahkan di kategori SD kelas 1–3 putra, dua peserta teratas mencetak 98% dari perfect point.

BACA JUGA : Minim Biaya, Perssoci Lampung Tetap Optimis Ukir Prestasi di FORNAS VIII NTB

“Ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan kami fokus dan serius, terutama di usia dini. Kami mencetak juara bukan hanya dalam nama, tapi juga kualitas teknik dan mental bertanding,” ujar Ahmad Solihin, Kabid Pembinaan Prestasi PANAH INDONESIA Pusat.

Perlombaan dibuka oleh Ketua Umum KORMI Nasional, Adil Hakim, yang menembakkan anak panah secara simbolis bersama pegiat cilik dan tokoh-tokoh penting seperti Dasril, MM. (Ketum PANAH INDONESIA Pusat) dan Andi Andriansyah (Ketua Pengprov PANAH INDONESIA NTB).

Kalimantan Timur Borong Medali, NTB Tembus 10 Besar

Dari hasil rekap resmi, Kalimantan Timur mendominasi dengan raihan 10 medali emas, 6 perak, dan 6 perunggu, menjadikannya juara umum cabang panahan FORNAS VIII. Berikut hasil lengkap perolehan medali:

Total medali yang diperebutkan adalah 15 emas, 15 perak, dan 15 perunggu.

BACA JUGA : FORNAS VIII 2025 Jadi Berkah, Pedagang Asongan Raup Untung Besar

Ketua Umum KORMI Nasional, Adil Hakim, menyampaikan apresiasinya, “Partisipasi PANAH INDONESIA sangat luar biasa. Kami berharap ajang ini terus menjadi wadah pembinaan, pemersatu, dan pemacu semangat olahraga tradisional masyarakat di seluruh Indonesia.”

Ajang ini tak hanya menunjukkan prestasi, tapi juga semangat persaudaraan, pembinaan usia dini, dan pelestarian budaya olahraga panahan yang semakin diminati lintas generasi.

Redaksi___

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *