Lombok Tengah, SIAR POST – Kisah pilu Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sumbawa, Hartati (45), yang sempat terlunta-lunta di sebuah terminal di Turki, akhirnya berujung bahagia.
Setelah melalui proses panjang penuh perjuangan, Hartati bersama empat TKW asal NTB lainnya berhasil dipulangkan dan tiba dengan selamat di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam), Lombok Tengah, Kamis (21/8/2025).
Hartati tak kuasa menahan haru ketika bertemu kembali dengan anak dan ibunya yang menjemput di bandara. Dalam video yang dikirim melalui WhatsApp, Hartati menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam.
BACA JUGA : Toko Sukses Crown Toys Lombok Utara Terbakar, Kerugian Mencapai Puluhan Juta
“Alhamdulillah kami sudah sampai di Lombok dan disambut hangat oleh BP3MI. Kami tidak habis-habisnya berterima kasih kepada BP2MI, BP3MI, Pemerintah RI, dan Pemerintah Provinsi NTB yang sudah mengupayakan kepulangan kami,” ucap Hartati dengan mata berkaca-kaca.
Hartati mengaku selama ditampung di BP2MI Banten hingga proses pemulangan, dirinya dan rekan-rekan TKW lainnya mendapatkan pelayanan yang baik serta fasilitas memadai.
Selain Hartati, empat TKW lain yang turut dipulangkan adalah Syafia (30) asal Gerung, Lombok Barat; Martini (50) asal Jerowaru, Lombok Timur; Agustina (31) asal Dompu; dan Marsinah (45) asal Sape, Bima. Mereka sebelumnya bekerja di Dubai dan China dengan nasib serupa: bermasalah di perantauan.
Kepala BP3MI NTB, Noerman Adhiguna, SE, MBA, membenarkan kepulangan para TKW tersebut. Pihaknya, kata Noerman, terus berkoordinasi dengan BP2MI pusat dan instansi terkait untuk memastikan keselamatan mereka.
“Kami berkomitmen memberikan pendampingan dan memastikan hak-hak mereka dipenuhi. Kasus ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih waspada terhadap modus perekrutan tenaga kerja ilegal,” tegas Noerman.
Sebelumnya, kisah getir Hartati viral setelah anaknya, Nabila, mengungkapkan kondisi ibunya yang terlunta-lunta di terminal Turki tanpa uang dan tempat tinggal.
BACA JUGA : Seorang Wanita Asal Lombok Tengah Ditipu, Uang Rp100 Juta Raib, Lapor Polisi
Ia kabur dari rumah majikan karena mendapat perlakuan tidak layak: bekerja tanpa gaji, dipaksa mengurus anak majikan, hingga harus menghadapi perlakuan kasar.
Kini, semua penderitaan itu berakhir. Hartati bisa kembali memeluk anak dan keluarganya di tanah kelahiran. Harapannya sederhana: bisa memulai hidup baru dengan lebih tenang, tanpa harus kembali mengalami mimpi buruk di negeri orang.
REDAKSI SIAR POST _