Mataram, SIARPOST – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah kembali menuai sorotan. Seorang siswa SDN 2 Cakra Negara, Kota Mataram, sejak kemarin harus dilarikan ke RS Siloam setelah mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap makanan dari program tersebut.
Salah satu wali murid mengungkapkan, anaknya mulai mengeluh sakit perut sekitar pukul 11.00 WITA setelah makan di sekolah.
“Katanya perutnya melilit. Jam 12 saya jemput kebetulan saya ajak dia ke Bandara, tapi dia tidur di perjalanan karena perutnya tidak enak. Sampai rumah langsung diare, muntah-muntah, dan perutnya sakit melilit. Akhirnya kami bawa ke RS Siloam,” jelasnya, Kamis (4/9/2025).
Dokter RS Siloam menyatakan hasil laboratorium menunjukkan adanya infeksi bakteri di saluran pencernaan sang anak. Meski begitu, dokter belum memastikan apakah penyebabnya berasal dari makanan MBG.
“Dokter bilang ini infeksi bakteri biasa dari makanan. Tapi anak saya memang tidak makan apa-apa selain dari menu MBG,” tambah wali murid tersebut.
Selain kasus ini, sejumlah orang tua lain juga melaporkan anak mereka mengalami keluhan serupa.
“Ada anak kembar sakit perut, tapi tidak sampai muntah. Anak saya bilang sayurnya basi dan rasanya aneh. Beberapa anak juga pernah mengeluh lauknya bau tidak sedap,” ungkap wali murid lain.
Kepala SDN 2 Cakra Negara yang dikonfirmasi mengaku baru mengetahui adanya siswa yang dirawat akibat dugaan keracunan.
“Informasi baru saya terima hari ini. Katanya ada satu anak, tapi kami belum tahu penyebab pastinya. Pihak MBG juga sudah melakukan uji laboratorium terhadap makanan yang dibagikan kemarin,” ujarnya.
Pantauan media ini sebelumnya menunjukkan menu MBG di SDN 2 Cakra Negara terdiri dari nasi putih, dua potong kecil ayam, potongan tahu, sedikit sayur wortel dan buncis, serta seiris semangka.
Meski komponen gizinya lengkap, sejumlah orang tua menilai porsinya belum sesuai standar kebutuhan anak sekolah dasar.
BACA JUGA : Minim Biaya, Perssoci Lampung Tetap Optimis Ukir Prestasi di FORNAS VIII NTB
Dapur penyedia MBG yang melayani ribuan porsi di wilayah Cakra Barat hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keracunan tersebut.
Program MBG sejatinya ditujukan untuk memastikan anak sekolah dasar mendapat asupan gizi seimbang setiap hari. Namun, insiden ini memunculkan kekhawatiran orang tua murid akan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
Orang tua berharap evaluasi segera dilakukan, agar program MBG tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Redaksi___