banner 728x250

Bhayangkari Lombok Utara dan Chili House Bentuk Generasi Tangguh Menuju Indonesia Emas 2045

banner 120x600
banner 468x60

Lombok Utara, SIARPOST– Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menegaskan pentingnya pendidikan sejak usia dini dalam membangun generasi emas Indonesia 2045. Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi Chili House Community di Dusun Teluk Dalam, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Senin (8/9).

Dalam kunjungan yang disambut antusias anak-anak dengan berbagai pertunjukan, Ny. Heny menyampaikan rasa bahagia sekaligus haru. Ia menilai anak-anak PAUD sebagai “kertas putih” yang harus diwarnai dengan pendidikan karakter, kemandirian, serta cinta tanah air.

banner 325x300

“Usia PAUD adalah masa emas yang tidak akan terulang. Pelajaran tentang memahami diri, mencintai diri, menjaga diri dari orang yang tidak bertanggung jawab, hingga mengasah kecerdasan logika harus ditanamkan sejak dini. Kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab adalah fondasi penting yang harus dibangun bersama,” kata Ny. Heny.

Ia juga menyoroti perlunya pendidikan perlindungan diri bagi anak-anak agar berani bersuara saat menghadapi ancaman. “Anak-anak dan perempuan masih sering menerima tindakan pelecehan, bahkan dari orang terdekatnya. Karena itu, sejak kecil mereka harus tahu bahwa tubuh mereka perlu dilindungi dan berani speak up kepada orang tua bila dalam bahaya,” tegasnya.

Ny. Heny mengaku terharu melihat anak-anak PAUD Chili House fasih menghafal Pancasila dan menyanyikan Indonesia Raya dengan penuh hormat. “Ini teladan yang membanggakan. Saya berharap dari anak-anak inilah lahir pemimpin masa depan yang cinta tanah air dan bangsa dengan sepenuh jiwa dan raga,” ujarnya.

Sementara itu, pendiri Chili House Community, Noor Ain Hussin, Ph.D., mengungkapkan bahwa motivasi mendirikan PAUD tersebut berangkat dari pengalaman pribadi sebagai korban pelecehan seksual. Ia menilai tantangan terbesar bukan hanya kasus yang terjadi, melainkan keberanian untuk bersuara di tengah budaya patriarkal.

“Banyak perempuan memilih diam karena faktor budaya dan stigma sosial. Karena itu, kami mengambil langkah strategis mendidik anak sejak usia dini untuk berani berbicara, mengungkapkan perasaan, dan membela diri,” ujar Noor Ain.

Chili House saat ini telah memberikan pendidikan gratis bagi lebih dari 270 anak di Gili Trawangan dan Teluk Dalem. Kurikulumnya berdiri di atas tiga pilar utama, yaitu pengetahuan, keterampilan hidup, dan pembentukan karakter. Dengan pendekatan tersebut, ia berharap melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berani, mandiri, dan peduli pada sesamanya.

“Kami percaya, jangan tinggalkan dunia yang lebih baik untuk anak-anak, tapi tinggalkan anak-anak yang lebih baik untuk dunia. Dengan pendidikan, karakter, dan lingkungan yang mendukung, mereka akan menjadi tulang punggung bangsa menuju Indonesia yang bermartabat,” tegas Noor Ain.

Baik Ketua Bhayangkari maupun pendiri Chili House sepakat bahwa kolaborasi lintas pihak, mulai dari pemerintah, lembaga swasta, hingga komunitas lokal, sangat penting untuk memperluas dampak pendidikan dan perlindungan anak di Lombok Utara.

Redaksi___

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *