banner 728x250

BMKG NTB Ungkap Penyebab Banjir Lunyuk dan Sekongkang: Ini Jadi Pemicunya

Banjir di Sumbawa dan Sumbawa Barat. Dok : BPBD NTB

banner 120x600
banner 468x60

Mataram, SIAR POST – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis hasil analisis terbaru terkait bencana banjir yang melanda Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, dan Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, pada Rabu (10/9/2025).

Hasil analisis menunjukkan, faktor atmosferik menjadi penyebab dominan dari bencana yang merendam ratusan rumah warga tersebut.

banner 325x300

BACA JUGA : Banjir dan Angin Puting Beliung Terjang NTB: Ratusan Warga Sumbawa dan KSB Terdampak

Menurut BMKG NTB, terdapat tiga faktor utama yang memperparah curah hujan hingga menyebabkan banjir:

  1. Aktifnya Gelombang Atmosfer Equatorial Rossby

Fenomena gelombang atmosfer ini berperan besar memicu terbentuknya awan-awan hujan di wilayah tropis, termasuk NTB.

  1. Kelembaban Udara yang Tinggi di Berbagai Lapisan Atmosfer

Kondisi udara basah mendukung terbentuknya awan hujan masif dengan intensitas tinggi.

  1. Labilitas Atmosfer yang Kuat

Situasi ini mempercepat proses pertumbuhan awan hujan tebal, sehingga curah hujan berlangsung lebih intensif.



Hasil pengamatan BMKG mencatat, curah hujan ekstrem melanda dua titik terparah:

Sekongkang, KSB: 133 mm/hari

Lunyuk, Sumbawa: 111,8 mm/hari

“Curah hujan di atas 100 mm per hari sudah masuk kategori ekstrem. Tidak heran bila debit air meluap dan menimbulkan banjir di kedua wilayah tersebut,” terang pejabat BMKG NTB.

Data dari BPBD NTB menunjukkan, banjir di Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk, terjadi sekitar pukul 02.30 WITA, merendam permukiman warga dan memaksa 250 Kepala Keluarga (786 jiwa) mengungsi. Jalan provinsi di Dusun Liang Bagek, Desa Emang Lestari, juga tertimbun longsor.

Sementara itu, di Kecamatan Sekongkang, KSB, banjir terjadi sejak pukul 02.00 WITA dan merendam 150 KK atau 450 jiwa.

BACA JUGA : Pangkalan LPG di Sumbawa Jual Gas 3 Kg Dengan Harga Mahal, Tetangga Tak Kebagian Malah Dijual ke Desa Lain

Di Desa Matun, Kecamatan Maluk, longsor menimbun rumah warga. Bahkan, satu rumah sakit di Lunyuk dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung.

Kepala BPBD NTB menyampaikan bahwa pihaknya bersama BPBD Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat langsung turun ke lapangan melakukan assesment cepat.

Saat ini kebutuhan mendesak warga mencakup makanan siap saji, air bersih, serta tempat pengungsian sementara.

“Kami terus memantau situasi, berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan memastikan penanganan darurat bagi masyarakat terdampak berjalan maksimal,” tegasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *