banner 728x250

Bondjeroek Culture Festival 2025: Menghidupkan Merangkat, Menyelami Gastronomi Sasak dalam Ritual Tradisi

banner 120x600
banner 468x60

7 September 2025, BCF ditutup dengan upacara Daus Gong. Alat musik tradisional yang digunakan selama festival dimandikan di mata air Bon Mertak, didahului dengan karnaval budaya yang semarak. Ritual penyucian ini menjadi simbol penghormatan kepada sekehe (kelompok pemusik) sekaligus penutup sakral rangkaian festival.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, festival juga menghadirkan aksi tanam pohon jeruk purut yang dilakukan secara simbolik di sekitar Bun Mertak. Ratusan bibit jeruk purut juga dibagikan kepada masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mempertegas identitas Bonjeruk sebagai desa hijau yang pernah kaya akan jeruk warisan lintas generasi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan alam

banner 325x300

Ketua Pokdarwis Bonjeruk, Mr. Usman, menegaskan pentingnya kesinambungan festival.

“Kami berharap festival tidak hanya menjaga kelestarian alam, budaya, dan kuliner, tetapi juga menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Bonjeruk,” ujarnya.

Festival ini diselenggarakan oleh Pokdarwis Bonjeruk Permai dengan dukungan masyarakat, pemerintah daerah, serta mitra nasional seperti Bank Indonesia, Wise Steps Foundation, dan organisasi pariwisata lainnya. Kolaborasi ini diharapkan semakin meneguhkan Bonjeruk sebagai desa wisata berbasis budaya, kuliner, dan lingkungan berkelanjutan di Lombok Tengah.

Dengan pendekatan edukasi, ritual, dan gastronomi, Bondjeroek Culture Festival 2025 bukan sekedar perayaan budaya, melainkan juga panggung di mana tradisi Sasak dirayakan, rasa diwariskan, dan identitas terus dipertahankan di tengah arus modernitas.

Redaksi | SIAR POST

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *