Mataram, SIAR POST – Jelang perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2025 yang akan digelar pada 3–5 Oktober mendatang, suara kekecewaan datang dari pengelola hotel melati di Kota Mataram.
Mereka menilai, sejak gelaran MotoGP pertama hingga kini, event internasional tersebut tidak pernah memberikan dampak signifikan bagi bisnis hotel kelas melati.
Ketua Perhimpunan Hotel Melati Kota Mataram, Gede Wenten, menegaskan bahwa hingga kini hotel melati seperti dianaktirikan.
BACA JUGA : Harga LPG 3 Kg di Empang Hingga Rp35 Ribu, Warga Minta Pangkalan Ditindak
“Dari awal MotoGP tidak ada kontribusi dari event itu untuk hotel melati. Bahkan saat pertama kali digelar pun kita tidak merasakan dampaknya. Support hanya di awal saja, setelah itu tidak ada,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Padahal, lanjutnya, hotel melati di Mataram kini sudah jauh berkembang dengan standar pelayanan mendekati hotel berbintang.
Dari 38 hotel anggota, sebanyak 20 hotel telah memenuhi standar dengan fasilitas lengkap seperti AC, wifi, dan kenyamanan kamar. Total kamar hotel melati yang siap menampung tamu mencapai 1.000 kamar, dengan 500 kamar setara hotel berbintang.
Namun kenyataan di lapangan berbeda. Para tamu, terutama turis asing, lebih banyak langsung menuju kawasan Mandalika Lombok Tengah dari Bali menggunakan kapal cepat. Akibatnya, hotel melati di Kota Mataram sepi tamu.
“Harusnya pemerintah daerah dan provinsi melakukan evaluasi. Jangan sampai hotel melati diabaikan. Kalau hotel berbintang mereka sudah punya pasar sendiri. Event daerah harusnya mengutamakan hotel melati juga,” tegas Gede.
Ia menambahkan, pihaknya selalu menekankan kepada anggota agar menjaga pelayanan dan kebersihan demi mendukung pariwisata NTB. Namun tanpa dukungan kebijakan pemerintah, usaha mereka sulit berkembang.
BACA JUGA : Penyamaran Dramatis! Koramil Empang Gunakan Ambulans untuk Ringkus Pengedar Narkoba
“Kita hanya diminta pajak terus, tapi giliran event besar seperti MotoGP kita tidak dilibatkan. Intinya mari duduk bersama, jangan hotel melati selalu jadi penonton,” keluhnya.
Harga kamar hotel melati di Mataram berkisar antara Rp300 ribu–Rp450 ribu saat event besar, sementara di hari biasa lebih rendah.
Gede mencontohkan sejumlah hotel melati yang siap bersaing dengan standar bintang, seperti Hotel Kaila, Hotel Kartika, Hotel Arca, dan Hotel Astiti.
Ia berharap, pemerintah bisa mengatur skema perjalanan wisatawan agar tidak langsung ke Mandalika dari Bali, melainkan memberi kesempatan hotel-hotel di Mataram untuk ikut menikmati kue pariwisata.