banner 728x250

Polisi Telusuri Sisa Makanan Program MBG Buntut Ratusan Siswa di Sumbawa Diduga Keracunan

Kapolsek Empang bersama Camat Empang mendatangi dapur MBG. Dok Edo MH

banner 120x600
banner 468x60

Sumbawa, SIAR POST – Kasus dugaan keracunan massal siswa di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Rabu (17/9/2025), terus menjadi sorotan. Dilaporkan sekitar 100 siswa MTs Negeri 2 Empang dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala mual, muntah, diare, hingga lemas usai mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Kapolsek Empang, AKP Nakmin, saat diwawancarai, Rabu (17/9/2025) menegaskan pihak kepolisian akan menelusuri lebih jauh penyebab keracunan, termasuk memeriksa sisa makanan yang masih tersimpan di dapur penyedia MBG.

banner 325x300

BACA JUGA : Harga LPG 3 Kg di Empang Hingga Rp35 Ribu, Warga Minta Pangkalan Ditindak

“Awalnya laporan dari sekdes, banyak siswa dirawat di puskesmas karena dugaan keracunan. Kami langsung turun mengecek ke Puskesmas dan ternyata benar. Kalau memang sisa makanan kemarin masih ada, kita sepakati untuk diuji apakah benar keracunan berasal dari makanan tersebut,” kata Nakmin.

Data sementara mencatat ada sekitar 40 siswa yang dibawa ke puskesmas, namun jumlahnya bisa bertambah karena masih ada yang mengalami mual di sekolah namun tidak sempat dirujuk.

Pantauan di lapangan menunjukkan kepanikan luar biasa. Para orang tua dan guru berbondong-bondong mendampingi anak-anak mereka yang dirawat di ruang medis. Sebagian siswa bahkan harus diinfus karena kondisinya cukup lemah.

Kasus ini ternyata tidak hanya menimpa siswa MTsN 2 Empang. Investigasi menemukan korban serupa juga muncul di sekolah lain yang mendapat suplai makanan dari dapur yang sama.

MAN 3 Sumbawa: 10 siswa mengalami gejala keracunan.

MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Empang: sejumlah siswa dilaporkan mengalami gejala serupa, meski jumlah pastinya masih didata puskesmas.

Camat Empang membenarkan dugaan keracunan massal itu terkait konsumsi makanan MBG.

BACA JUGA : Usai Penemuan Ulat di Makanan Program MBG, Siswa SMP di Sumbawa Keluhkan Rasa Hambar

“Mereka menyantap makanan pada Selasa siang, lalu mulai sakit perut hingga subuh. Hari ini kondisi makin parah sehingga dibawa ke puskesmas bersama-sama,” ungkapnya.

Sementara itu, pengelola dapur MBG, Suqidah, memberi klarifikasi bahwa makanan didistribusikan pukul 10 pagi. Namun, siswa MTsN 2 Empang baru mengonsumsi sekitar pukul 1 siang.

“Bisa jadi karena terlalu lama disimpan. Tapi sekolah lain sebenarnya aman,” ujarnya.

Fakta terbaru justru menunjukkan ada korban di sekolah lain, meski jumlahnya tidak sebanyak MTsN 2 Empang. Kondisi ini memperkuat dugaan adanya masalah dalam distribusi dan pengawasan makanan MBG di wilayah Empang.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *