Lombok Utara, SIARPOST– Rangkaian kegiatan Sasak Literatif 2025 kembali berlanjut dengan terselenggaranya Seminar Literasi Digital bertema “Cerdas Membaca, Kreatif Menulis, Bijak Bermedia Sosial”. Seminar ini dilaksanakan pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Aula Kantor Desa Bentek, Kabupaten Lombok Utara.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, yang berkomitmen menguatkan budaya literasi di era digital, terutama bagi generasi muda dan masyarakat Lombok Utara.
BACA JUGA : Angka Kemiskinan di Lombok Utara Turun 3,22 Persen
Seminar ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, meliputi siswa SMA/MA/SMK, mahasiswa, guru, orang tua, tokoh masyarakat, aktivis pemuda, organisasi masyarakat, serta warga umum yang aktif menggunakan media sosial.
Peserta tersebut dipilih karena merupakan kelompok yang rentan terhadap paparan informasi palsu, disinformasi, dan hoaks di era digital. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan dapat menjadi agen literasi digital di lingkungannya masing-masing dengan cara menyebarkan nilai-nilai etika bermedia, keterampilan verifikasi informasi, serta sikap bijak dalam menggunakan media sosial.
Pada sesi utama, seminar menghadirkan narasumber Irma Elmira Husbuyanti, S.I.Kom., MA, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 45 Mataram. Materi yang dibawakan berfokus pada tema “Cerdas Bermedia Sosial – Etika, Jejak Digital, dan Etiket Online”.D4Z4Z4@4- Narasumber menekankan bahwa literasi digital bukan hanya soal kecakapan teknis, tetapi juga menyangkut kesadaran kritis dan tanggung jawab etis.
“Media sosial bisa menjadi ruang belajar, berkarya, bahkan membangun jejaring positif. Namun, tanpa kesadaran etika, media sosial juga bisa menjadi sumber konflik dan masalah. Kita perlu menanamkan pemahaman bahwa jejak digital bersifat permanen, sehingga bijak bermedia berarti berpikir sebelum mengunggah, menyaring sebelum membagikan, dan menghormati orang lain di ruang digital,” jelas Irma dalam pemaparannya.
Sesi diskusi berjalan interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta, khususnya siswa dan mahasiswa, seputar cara menghadapi hoaks, menjaga privasi, hingga memanfaatkan media sosial untuk menulis dan membangun personal branding.
Diskusi ini dipandu oleh moderator Denda Devi Sarah Mandisi, S.IP., M.IP, akademisi asal Lombok Utara yang turut menekankan pentingnya generasi muda memiliki identitas positif di dunia digital.
BACA JUGA : Sasak Literatif 2025 Angkat Peran Sanggar Budaya di Lombok Utara
Ketua Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira, Sandi Justitia Putra, S.I.Kom., MA, selaku penanggung jawab kegiatan, menegaskan bahwa seminar ini menjadi salah satu langkah nyata komunitas literasi dalam merespons tantangan era digital di daerah.
“Literasi digital hari ini bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi juga kesadaran etis. Melalui Sasak Literatif 2025, kita ingin generasi muda, guru, orang tua, dan masyarakat Lombok Utara mampu menggunakan media sosial secara cerdas, produktif, dan bertanggung jawab. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di ruang seminar, tetapi dilanjutkan dengan praktik nyata di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Utara, Hairul Anwar, S.Kom, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kominfo Lombok Utara menyambut baik inisiatif Sasak Literatif 2025 yang berfokus pada literasi digital. Saat ini tantangan kita bukan hanya soal akses internet, tetapi juga bagaimana masyarakat, khususnya generasi muda, mampu menggunakan teknologi dan media sosial secara positif, aman, dan bertanggung jawab.
Pemerintah daerah berkomitmen mendukung kolaborasi dengan komunitas literasi seperti ini agar kesadaran digital semakin kuat, sekaligus mendorong terciptanya masyarakat Lombok Utara yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era global,” tegasnya.