banner 728x250

Bunda Literasi Menyapa, Sasak Literatif 2025 Hidupkan Semangat Baca Tulis dan Berpikir Kritis di Era Digital

banner 120x600
banner 468x60

Lombok Utara, SIARPOST– Suasana hangat dan penuh semangat tampak menyelimuti kegiatan Sasak Literatif 2025 yang kembali digelar di Lombok Utara, Jumat (3/10/2025).

banner 325x300

Kali ini, rangkaian acara diisi dengan Diskusi Komunitas Literasi bertema “Membangun Budaya Baca Tulis dan Berpikir Kritis di Era Digital” yang sekaligus dirangkaikan dengan program “Bunda Literasi Lombok Utara Menyapa.”

BACA JUGA : Logikanya Aneh Kematian VR di Nipah, Dipukul dari Belakang Hingga Babak Belur Kok Jadi Tersangka?

Lebih dari 60 peserta yang terdiri dari pegiat literasi, mahasiswa, pelajar, guru, hingga komunitas budaya hadir dan terlibat aktif dalam diskusi. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap gerakan literasi di tengah tantangan derasnya arus informasi digital.

Ketua Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira, Sandi Justitia Putra, S.I.Kom., MA, menegaskan pentingnya peran komunitas dalam menjaga semangat literasi.

“Gerakan literasi harus menjadi kesadaran bersama. Rumah budaya, komunitas, sekolah, hingga pemerintah daerah perlu berkolaborasi membangun ekosistem literasi yang tidak hanya menekankan kemampuan baca tulis, tetapi juga menumbuhkan daya kritis dan imajinasi kreatif generasi muda,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Momen paling ditunggu adalah ketika Bunda Literasi Kabupaten Lombok Utara, Rr. Pungky Kusmalahadi Syamsuri, hadir menyapa peserta. Dengan penuh kehangatan, ia memberikan dorongan moral agar literasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Kegiatan ini adalah ruang penting untuk memperkuat budaya membaca dan menulis, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja. Literasi adalah pondasi kemajuan daerah kita, karena melalui literasi kita bisa melahirkan generasi yang bijak, produktif, dan siap menghadapi era digital dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Nursyda Syam dari Club Baca Perempuan tampil sebagai narasumber dengan pemaparan yang mengena. Ia menyoroti relevansi tema acara dengan kondisi saat ini.

BACA JUGA : Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Tinjau Kesiapan Sistem Kelistrikan PLN untuk MotoGP Mandalika 2025

“Tema diskusi ini sangat tepat dengan kondisi kita hari ini. Era digital membuat kita dibanjiri informasi, namun tidak semua informasi bernilai dan benar. Di sinilah pentingnya kemampuan membaca, menulis, sekaligus berpikir kritis agar kita tidak mudah terjebak pada hoaks atau informasi menyesatkan. Literasi harus menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat, bukan sekadar keterampilan teknis,” ungkapnya.

Diskusi berlangsung interaktif, penuh dengan pertukaran gagasan dan pengalaman antar peserta. Tidak hanya sekadar forum akademis, acara ini juga menjadi ruang silaturahmi, penguatan jejaring komunitas, sekaligus momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam memajukan literasi di Lombok Utara.

Rangkaian Sasak Literatif 2025 masih terus bergulir dengan berbagai agenda literasi, seni, dan budaya lainnya. Harapannya, kegiatan ini bukan hanya menjadi event seremonial, tetapi benar-benar mampu membangkitkan budaya membaca, menulis, dan berpikir kritis sebagai fondasi membangun masyarakat Lombok Utara yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era digital.( Niss)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *