“Kalau rakyat masih miskin, anak-anak stunting, dan pengangguran meningkat, lalu DPRD membeli Fortuner — itu bukan simbol kemajuan, tapi simbol keterputusan moral antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya,” tutup Abbas.
Hingga berita ini diterbitkan, dua pimpinan DPRD KSB yang dihubungi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan terkait kritik publik atas rencana pengadaan mobil dinas mewah tersebut.
Redaksi | SIAR POST