Oknum Dewan Provinsi NTB Diduga Aniaya Warga di Kantor PT LNI, Warga Gerunung Datangi Polres Lombok Tengah

Praya, Lombok Tengah (SIARPOST) — Suasana di Lombok Tengah kembali memanas. Kepala Lingkungan Tanggak, Kelurahan Gerunung, Zainul Pahmi, SE, bersama sejumlah warga, mendatangi Polres Lombok Tengah untuk menuntut keadilan atas kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Dewan Provinsi NTB di kantor PT. LNI Mantang.

Kasus ini mencuat setelah seorang warga Tanggak bernama Nasrulah menjadi korban penganiayaan dan pengancaman oleh oknum dewan dan rekan-rekannya. Peristiwa itu terjadi di area kantor PT. LNI, Kecamatan Praya Tengah, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA : Misteri Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, Kuasa Hukum Yakin Radit Bukan Pelaku Utama

“Kami datang untuk menuntut keadilan. Warga kami menjadi korban, dan ini bukan masalah kecil. Kami minta Polres Lombok Tengah bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Zainul Pahmi saat diwawancarai di halaman Kantor BPJS Praya, Selasa (21/10).

Menurutnya, tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan karena telah melukai rasa keadilan masyarakat. “Ini bukan hanya soal kekerasan fisik, tapi juga soal martabat warga kami yang diinjak. Kami percaya hukum masih ada di negeri ini,” ujarnya lantang.

Zainul menambahkan, penyidik Polres Lombok Tengah telah menyatakan bahwa kasus ini masuk dalam ranah pidana dan akan diproses lebih lanjut. Ia berharap agar tidak ada intervensi dari pihak mana pun.

“Kami berharap hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, meski pelakunya seorang pejabat atau anggota dewan,” tandasnya.

Sementara itu, korban Nasrulah mengaku mengalami trauma mendalam dan tekanan psikologis berat akibat pengeroyokan tersebut.

“Saya hanya berteduh di kantor PT. LNI bersama teman saya, tiba-tiba oknum dewan datang dan langsung melakukan kekerasan. Saya benar-benar trauma dan takut keluar rumah,” ungkapnya dengan suara lirih.

BACA JUGA : Sat Lantas Polres Lombok Utara Sapa Komunitas Ojek Pangkalan, Ajak Jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas

Nasrulah menegaskan bahwa laporan yang ia buat murni kasus pribadi, bukan atas nama perusahaan atau pihak lain. “Saya hanya ingin keadilan ditegakkan. Tidak ada yang saya libatkan dalam hal ini,” ujarnya.

Kasus ini kini mendapat perhatian luas, terutama di media sosial. Banyak warganet mengecam keras tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang wakil rakyat, dan mendukung langkah hukum yang ditempuh oleh korban serta warga Gerunung.

Warga berharap, Polres Lombok Tengah tidak gentar menangani kasus ini meski melibatkan figur politik. “Kami hanya ingin keadilan, agar rakyat kecil tidak selalu jadi korban kesewenang-wenangan,” ujar Zainul Pahmi.

Sebelumnya sebuah video yang menampilkan keributan di kantor PT. LNI wilayah Lombok Tengah mendadak viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat seorang pria mengenakan sarung ungu dan baju biru yang disebut-sebut sebagai anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi PKB berinisial LM, terlibat adu mulut hingga nyaris adu fisik dengan sejumlah orang di lokasi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (18/10/2025) dan direkam oleh warga sekitar yang kebetulan berada di tempat kejadian. Suasana dalam video tampak tegang, bahkan terlihat seorang warga yang membawa benda tajam di sekitar lokasi keributan.

Dugaan awal, keributan itu dipicu oleh aksi penarikan satu unit mobil Toyota Avanza warna silver bernopol DR 1711 TA yang dilakukan oleh pihak PT. LNI terhadap seorang warga bernama Ibnu Hajar, warga Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *