Dalam klarifikasi nya, anggota DPRD NTB LM menegaskan bahwa dirinya hadir di lokasi untuk membantu mediasi, bukan untuk membuat keributan.
“Itu perampasan, bukan penarikan. Mobil diambil di rumah orang tanpa ada surat dari pengadilan. Saya datang karena yang punya mobil itu adik misan saya,” jelas LM.
Ia menuturkan, istri dari korban sempat panik dan menghubungi Kepala Desa setempat. Akibatnya, keluarga spontan mendatangi kantor PT. LNI untuk menanyakan kejelasan.
“Saya datang dengan sarung, dijemput oleh keluarga dan Kades. Tujuannya hanya mau menegosiasikan, menanyakan berapa sebenarnya utangnya, kok mobil langsung dirampas,” tambahnya.
LM juga membantah tudingan bahwa dirinya memprovokasi warga atau membawa senjata tajam. “Saya datang baik-baik, malah saya yang dibentak. Soal ada warga bawa padang (senjata tajam), saya tidak tahu sama sekali,” tegasnya.
Pewarta : Ihsan | Editor : Feryal