Kota Bima, SIARPOST – Setelah muncul sorotan publik terkait tumpukan sampah di kawasan Pasar Amahami dan Masjid Apung Kota Bima, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima akhirnya angkat bicara.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DLH Kota Bima, Syahrial Nuryadin, S.IP., MM, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di kawasan pasar sebenarnya menjadi tanggung jawab UPT Pasar di bawah Dinas Koperindag, bukan sepenuhnya DLH.
BACA JUGA : Relawan Kemanusiaan Dompu, Bima dan Kota Bima Gelar Pertemuan, Konsolidasi Pererat Silaturahmi
“Kalau di pasar itu sampahnya dikelola oleh UPT pasar. Kami sudah bantu satu unit armada bersama sopir dan tenaga kebersihan dari UPT pasar. Seluruh areal pasar itu tanggung jawab kepala UPT,” ujar Syahrial saat diwawancarai, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, dua tahun lalu memang DLH yang menangani langsung kebersihan di kawasan pasar. Namun, kewenangan itu kini beralih ke Dinas Koperindag. Meski demikian, DLH tetap menyiagakan mobil pengangkut sampah dan petugasnya di kawasan tersebut.
“Memang kondisinya memprihatinkan. Setiap ada koordinasi dengan pihak pasar, kami tetap bantu. Kalau menunggu kepala pasar turun, tentu akan lama. Kami malah senang ada laporan seperti ini, karena selama ini tidak pernah ada laporan masuk,” tambahnya.
Terkait tumpukan sampah di sekitar Masjid Apung Kota Bima, Syahrial menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pembersihan bersama komunitas masyarakat. “Setiap bulan sekali kami bersihkan, termasuk waktu World Clean Up Day bulan lalu, dari Amahami sampai Lawata.
Ada 1.570 personel dan kami berhasil kumpulkan 35,7 ton sampah. Tapi dua hari kemudian sampah kembali lagi karena terbawa arus dari arah Kabupaten Bima,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, DLH berencana memasang jaring penahan sampah di pinggir pantai sekitar Masjid Terapung dan kawasan mangrove Amahami agar sampah tidak kembali menumpuk. “Kalau sudah banyak, tinggal kami angkut dari jaring itu,” jelasnya.
Syahrial juga menegaskan bahwa fasilitas kebersihan di area tersebut sudah tersedia. “Di sekitar Masjid Apung ada sekitar enam bak sampah di area parkir dan taman Amahami juga dilengkapi tong sampah. Bahkan ada petugas kebersihannya,” ujarnya.
BACA JUGA : CMMI Desak DPRD Kota Bima Usut Ketua Dewan Terkait Dugaan Bisnis Tambang Galian C
Selain itu, DLH kini tengah gencar melakukan edukasi publik tentang pentingnya kesadaran menjaga kebersihan. Ia menyoroti kebiasaan pedagang dan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
“Kita ingin mengubah kebiasaan itu. Bahkan, setiap Minggu di Amahami, kegiatan jualan yang dulu memicu banyak sampah kini sudah jauh berkurang. Rencananya, kami akan menata ulang area jualan agar lebih tertib dan bersih,” kata Syahrial.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkot Bima sudah mengeluarkan surat edaran Wali Kota yang melarang penggunaan plastik sekali pakai. “Sekarang di setiap rapat tidak boleh lagi ada air kemasan. Semua ASN wajib pakai tumbler, termasuk di sekolah-sekolah,” pungkasnya.