Lombok Utara ,SIARPOST— Tren kecelakaan yang melonjak tajam dalam dua tahun terakhir mendorong Polres Lombok Utara menjadikan Operasi Zebra Rinjani 2025 bukan sekadar penegakan aturan, melainkan peringatan darurat keselamatan bagi seluruh masyarakat. Melalui Apel Gelar Pasukan di Lapangan Tantya Sudhirajati, Senin (17/11), Polres menegaskan bahwa operasi ini adalah ajakan kolaboratif untuk menyelamatkan nyawa.
Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., saat membacakan amanat Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan, S.I.K., S.H., menyebut bahwa pelanggaran kasat mata kini menjadi ancaman serius karena mayoritas berujung kecelakaan fatal.
“Penegakan hukum ini adalah cara negara menjaga keselamatan warganya. Setiap pelanggaran adalah potensi hilangnya nyawa,” tegas AKBP Agus Purwanta.
Lonjakan Fatalitas Jadi Alarm Merah
Data Operasi Zebra Rinjani 2024 memperlihatkan lonjakan yang mengkhawatirkan.
– 23.841 pelanggaran, naik 49,40% dari tahun sebelumnya.
– 37 kecelakaan, naik 37% dari tahun 2023.
– 18 korban meninggal dunia, melonjak 125% dibanding tahun sebelumnya.
Angka-angka tersebut menjadi dasar kuat pelaksanaan operasi terpusat selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025. Bagi Polri, keselamatan kini bukan lagi isu teknis, melainkan isu kemanusiaan.
Fokus Pelanggaran Berbahaya
Operasi tahun ini memprioritaskan lima pelanggaran yang paling sering memicu kecelakaan:
- Tidak memakai helm SNI
- Melawan arus
- Tidak membawa atau menunjukkan SIM dan STNK
- Menggunakan ponsel saat berkendara
- Kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis
Keselamatan Harus Dibangun Bersama
Dalam arahannya, Kapolres menekankan bahwa perubahan perilaku berkendara tidak mungkin dicapai polisi saja.
“Kedisiplinan berlalu lintas adalah pekerjaan kolektif. Butuh keterlibatan pemerintah daerah, stakeholder, hingga masyarakat sebagai penggerak utama,” ujarnya.
Operasi ini juga menempatkan pendekatan edukatif, humanis, dan preventif sebagai langkah pertama sebelum penindakan. Polres berharap masyarakat memahami bahwa setiap tindakan tertib berlalu lintas adalah investasi untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Lintas Sektor Turut Mengawal Operasi
Apel Gelar Pasukan dihadiri Wakapolres Lombok Utara, para Pejabat Utama Polres, Kodim 1606/Mataram, Dinas Perhubungan, Brimob Kompi C Batalyon A, serta seluruh jajaran satuan fungsi. Keterlibatan beragam unsur tersebut memperkuat sinergi pelaksanaan operasi di lapangan.
Momen Perubahan Budaya Berlalu Lintas
Operasi Zebra Rinjani 2025 diharapkan menjadi awal terbentuknya budaya baru: tertib bukan karena takut ditilang, tetapi karena sadar bahwa keselamatan adalah tanggung jawab moral bersama.( Niss)














