MATARAM, SIAR POST — Pengurus Besar Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Dompu (PB-HPMD) resmi melantik kepengurusan baru periode 2025–2027 pada kegiatan Pelantikan dan Silaturahmi Akbar di Mataram, bertema “Reposisi Gerakan dalam Bingkai PB-HPMD untuk Mempererat Silaturahmi Nggahi Rawi Pahu”, Minggu (7/12/2025).
Dalam momentum ini, Ketua PB-HPMD terpilih, Muhammad Al Qivari, menyampaikan sejumlah harapan sekaligus rekomendasi penting kepada Pemerintah Kabupaten Dompu.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri berbagai tokoh Dompu, di antaranya Ketua Rukun Keluarga Dompu (RKD) Ir. H. Syaiful Islam, Sekertaris RKD Yeyen Seprian Rachmat, Kompol Muhammad Hatta, Dedy Supriadi Wahid, serta Kadis Kesehatan Dompu Omiyati Fatimah. Ketua RKD sekaligus membacakan susunan pengurus baru dan melantik seluruh jajaran PB-HPMD.
Dalam pidatonya, Muhammad Al Qivari mengucapkan terima kasih kepada para senior dan seluruh peserta yang memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin organisasi mahasiswa terbesar asal Dompu tersebut.
“Organisasi ini bukan sekadar rumah singgah, tetapi representasi mulut dan telinga mahasiswa serta masyarakat Dompu. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah Bambang–Sirajudin dalam mewujudkan pembangunan daerah,” tegasnya.
Empat Saran Kunci PB-HPMD untuk Pemerintah Kabupaten Dompu
Sebagai mitra kritis fungsional pemerintah daerah, PB-HPMD menyampaikan empat rekomendasi strategis untuk memperkuat arah pembangunan Dompu ke depan:
- Penguatan Sektor Pertanian dan Dorongan Pembentukan KEK Pertanian
PB-HPMD menilai Dompu memiliki kontribusi besar terhadap PAD sektor pertanian NTB. Karena itu pemerintah perlu menghadirkan perusahaan daerah untuk menampung, mengelola, dan memperkuat hilirisasi hasil pertanian.
Dengan potensi megah tersebut, Dompu dinilai layak direkomendasikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis pertanian.
- Kejelasan Fungsi dan Manfaat Tradisi Muna Pa’a
Al Qivari menilai pelaksanaan tradisi Muna Pa’a saat ini cenderung tidak terarah karena bergantung pada anggaran pribadi tiap instansi.
“Pemerintah perlu menjelaskan makna, sejarah, dan tujuan Muna Pa’a agar tidak disalahpahami sebagai komersialisasi budaya,” ujarnya.
Penjelasan yang komprehensif akan mendorong rasa memiliki dari masyarakat dan aparatur pemerintah.
- Optimalisasi Aset Pemda Dompu di Kota Mataram
PB-HPMD mempertanyakan pemanfaatan HPL aset Pemda Dompu di depan PDAM, Jalan Pendidikan, Mataram. Menurut mereka, bangunan tersebut dapat dimaksimalkan sebagai:
rumah singgah warga Dompu, sekretariat organisasi daerah, ruang pertemuan masyarakat perantau.
Pemanfaatan yang baik diyakini akan memperkuat ikatan emosional pemerintah dan masyarakat Dompu di rantau.
- Kebudayaan sebagai Mesin Penggerak Pembangunan
PB-HPMD menekankan bahwa seluruh instrumen daerah harus bergerak bersama menggali, merawat, dan melestarikan budaya Dompu.
Budaya menjadi sumber inspiratif pembangunan, sekaligus modal identitas generasi muda.
Dalam acara tersebut, tokoh muda Dompu Yeyen Seprian Rachmat yang akrab disapa Dae Yeyen, juga memberikan pemaparan terkait budaya dan sejarah Kabupaten Dompu yang dikenal sebagai salah satu daerah tertua di Pulau Sumbawa.














