Lombok Utara, SIARPOST— Monitoring Komisi III DPRD Lombok Utara terhadap pekerjaan hotmix di ruas jalan Tembobor–Sanggar Sari, Desa Sigar Penjalin, berubah menjadi sinyal kuat tentang arah pembangunan infrastruktur berbasis pariwisata dan kontribusi PAD desa. Tak sekadar memeriksa kualitas jalan, Komisi III menegaskan pentingnya menjadikan Sigar Penjalin sebagai zona prioritas pembangunan tahun-tahun mendatang.
Sekretaris Komisi III, Sabri, yang turun langsung bersama anggota lainnya pada Selasa (9/12/2025), menyebut hasil pekerjaan hotmix kali ini berada di atas rata-rata beberapa proyek sebelumnya. Ia bahkan secara terbuka memberi apresiasi kepada kontraktor lokal yang menangani pekerjaan tersebut.
“Pemasangannya saya kasih jempol. Kualitasnya jauh lebih baik dari yang sering kami temukan,” ujar Sabri.
Menurutnya, penggunaan kontraktor lokal turut memengaruhi tanggung jawab kerja di lapangan. Meski demikian, ia tetap mencatat perlunya pengaman jalan seperti talut di titik-titik rawan untuk memastikan kekuatan konstruksi dalam jangka panjang.
Lebih dari sekadar infrastruktur, Sabri menegaskan bahwa ruas sepanjang 1,4 kilometer ini merupakan gerbang menuju salah satu daya tarik wisata, yakni kebun binatang di Desa Sigar Penjalin. Sebagai putra daerah, ia berharap sisa 900 meter jalan yang belum tersentuh bisa dilanjutkan pada 2026.
“Ini bukan hanya keinginan saya. Ini aspirasi kolektif masyarakat yang setiap tahun disampaikan, baik lewat musrenbang maupun langsung ke DPRD,” tegasnya.
Sabri juga menyoroti beberapa ruas lain yang mendesak untuk ditingkatkan, seperti jalan kawasan Sira dan ruas Tembobor menuju pantai, yang menurutnya memiliki potensi besar dalam mendongkrak PAD Lombok Utara. Ruas Penjalin–Cupek pun dianggap penting sebagai jalur alternatif ketika kemacetan terjadi di jalan nasional.
Ia mengingatkan bahwa Sigar Penjalin adalah penyumbang PAD terbesar kedua setelah Gili Indah, sehingga sudah semestinya memperoleh porsi prioritas pembangunan lebih besar.
“Kalau akses bagus, wisata bergerak, PAD naik. Masyarakat sudah lama menunggu perhatian pemerintah daerah,” tambahnya.
Dari pihak eksekutif, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lombok Utara, Sahgiwan, menjelaskan bahwa proyek hotmix tahun ini mencakup pengkerasan aspal hingga rabat bahu jalan, dengan anggaran Rp2,6 miliar. Ruas Tembobor–Sanggar Sari dipilih sebagai prioritas karena menjadi penghubung dari jalan nasional menuju fasilitas publik penyumbang PAD.
Namun, ia mengakui masih ada 900 meter jalan yang belum bisa diselesaikan akibat keterbatasan anggaran.
“Kami berharap APBD mendukung penyelesaian sisa pekerjaan, sehingga jalur ini bisa tuntas,” ujarnya.
Dengan progres yang sudah berjalan tahun ini, pemerintah daerah menargetkan peningkatan kualitas infrastruktur Sigar Penjalin dapat lebih optimal dalam mengakselerasi sektor pariwisata dan pelayanan publik di Kabupaten Lombok Utara.(Niss)














