Tokoh Literasi NTB, Suaeb Qury Kenang Momen Bersejarah Bertemu Presiden Gus Dur di Istana Negara

Tak heran, unggahan kenangan tersebut juga diiringi doa dan rasa hormat mendalam kepada sosok yang dikenal humoris namun penuh kebijaksanaan itu.

Bagi Qury, momen menundukkan badan dan bersalaman langsung dengan Gus Dur di Istana Negara bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga titik perjalanan spiritual dan intelektual yang terus ia rawat hingga kini.

Kini, Bang Suaeb Qury terus aktif mendorong tumbuhnya minat baca dan tradisi menulis di NTB. Melalui berbagai forum diskusi, kegiatan kepenulisan, dan advokasi kebudayaan, ia berharap lahir lebih banyak generasi yang cerdas, santun, dan cinta pengetahuan.

Kenangan bersama Gus Dur menjadi pengingat bahwa perjuangan literasi bukanlah kerja sesaat, melainkan ikhtiar panjang untuk membangun peradaban.

“Gus Dur mengajarkan kita untuk tetap menjadi manusia yang berpihak pada kemanusiaan,” demikian kira-kira napas pemikiran yang terus dihidupi Bang Qury hingga hari ini.

Dengan rekam jejaknya, Bang Suaeb Qury tidak hanya menjadi penulis dan pegiat literasi, tetapi juga pewaris semangat intelektual yang diwariskan guru bangsa, KH. Abdurrahman Wahid.

Redaksi | SIAR POST.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *