banner 728x250

Kritik Aplikasi MyPertamina, Ketua Organda KSB : Malah Bikin Ribet Masyarakat

banner 120x600
banner 468x60

 

Sumbawa Barat, SIARPOST – PT Pertamina (Persero) berencana memperketat pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat di wilayah tertentu pada tahap pertama mulai 1 Juli 2022, melalui aplikasi Mypertamina.

banner 325x300

Maka dari itu, jika ingin mendapatkan BBM bersubsidi masyarakat harus mendaftarkan di sistem aplikasi tersebut dan memahami penggunaan atau fitur di dalamnya.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Sumbawa Barat, Abu bakar Assegaf, saat ditemui di Taliwang sangat tidak setuju dengan penggunaan aplikasi tersebut khususnya di NTB dan Sumbawa Barat, ia menganggap hadirnya aplikasi Mypertamina menambah kesulitan bagi pengguna BBM bersubsidi.

BACA JUGA : Berawal Dari Video di Medsos, Polisi Amankan Terduga Penganiayaan Anak di KSB

“Jika ini diterapkan, saya yakin banyak masyarakat kita yang belum paham menggunakan aplikasi dan banyak juga yang tidak memiliki handphone android yang layak bagi aplikasi tersebut,” kata Abu bakar Assegaf yang akrab disapa Atang tersebut.

Atang yang juga Ketua DPD partai GELORA KSB ini mengatakan, walaupun Pertamina menganggap bahwa cara ini akan memudahkan Pertamina untuk memperketat distribusi Bahan bakar bersubsidi, tetapi dampak bagi masyarakat awam sangat terasa.

“Kita akui ini inovasi bagus tetapi kita juga harus sadar bahwa masih banyak masyarakat yang belum melek digitalisasi. Apalagi penggunaan Mypertamina tersebut harus daftar, menyambungkan metode pembayaran dengan dompet digital bank. Ini pasti sulit,” kata dia.

BACA JUGA : Pasi Ops Kodim 1628/SB Sampaikan Wawasan Kebangsaan Kepada Siswa Siswi MTSN I Taliwang

Pertamina juga harus melakukan sosialisasi maksimal jika ingin seluruh lapisan masyarakat paham tentang penggunaan aplikasi tersebut.

Abu bakar Assegaf juga mempertanyakan penggunaan handphone di SPBU yang jelas ada tanda larangannya karena dianggap akan berpotensi terjadinya kebakaran karena pengaruh dari radiasi handphone tersebut.

“Kami berharap Mypertamina ini harus diuji dulu sebelum digunakan, dari situ kita akan tau sejauh mana masyarakat dapat menggunakan aplikasi tersebut,” harapnya.

Ia juga mengatakan, penggunaan Mypertamina akan mempersulit kelancaran pengisian BBM karena bisa saja memerlukan waktu lama untuk proses pengisian dan pembayarannya melalui aplikasi tersebut.

“Kami berharap khusus di Sumbawa Barat bahkan NTB, pengisian BBM ini tetap dilaksanakan seperti biasa agar masyarakat tidak kesulitan dengan berbagai aplikasi dan fitur yang masih asing bagi masyarakat awam,” tandasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *