banner 728x250

Per 12 Juli 2023, 589 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia. Tertinggi Pasca Tragedi Terowongan Mina

banner 120x600
banner 468x60

 

 

banner 325x300

/Ini Penyebab Ratusan Jamaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

SIARPOST.com – Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 589 jemaah, data per Rabu 12 Juli 2023.

Jumlah ini termasuk angka psikologis. Ini angka kumulatif harian tertinggi sepanjang penyelenggaraan haji modern, sejak awal dekade 1980-an lalu.

Masih ada 24 hari misi Haji Indonesia 2023 dari total 74 hari di mulai 23 Mei dan kepulangan jemaah terakhir ke Tanah Air pada 4 Agustus 2023 nanti.

Ini angka rekor kasus kematian kumulatif harian tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Dibanding negara lain, korban dari Indonesia terbanyak. Sebagai kompensasi kedukaan, Kerajaan Arab membangun lima Rumah Sakit Haji di empat embarkasi/debarkasi haji diantaranya, Pondok Gede Jakarta (JKG), RS Haji Surabaya (SUB), RS Haji Medan (MES), dan RS Haji Ujungpandang (UPG).

Tingginya angka kematian jemaah haji tahun 2023 ini, juga selaras dengan tingginya rasio jemaah haji lansia, yang mencapai 31,5 persen dari total kuota jamaah haji 229 ribu.

Baca juga : Pemerintah Buka Lowongan CPNS-PPPK September 2023, Untuk 1,030 Juta Formasi

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief, mengkonfirmasikan satu pemicu itu, saat ditanya wartawan di Daker Madinah, Selasa (11/7/2023).

“Untuk soal itu tanya ke KHI (kesehatan haji Indonesia), ” kata Hilman.

Sejauh ini pihak KHI belum memberi jawaban resmi soal tingginya angka kumulatif kematian harian yang catat rekor.

Data olahan Tribun dari Siskohat Kemenag dan Data KHI dalam 4 hari terakhir (periode 8 hingga 12 Juli 2023), ada 87 jamaah wafat.

Sabtu (8/7/2023) dirilis 508 jamaah meninggal. Dan empat hari kemudian, Rabu (12/7/2023), tercatat 589 kasus kematian.

“Untuk soal itu tanya ke KHI (kesehatan haji Indonesia), ” kata Hilman.

Rerata kematian harian antara 10 hingga 15 kasus. Selasa (11/7/2023) misalnya ada 18 jamaah wafat dan Rabu (12/7/2023) turun jadi 11 kasus.

Rilis kantor konsulat jenderal Indonesia di Jeddah, pekan lalu, menyebut kumulatif harian jamaah wafat terjadi di puncak musim haji (27 hingga 30 Juli 2023). Dalam perideo tiga hari itu, ada 200 kasus kematian dengan rerata kasus perhari 60 hingga 70 kasus.

Baca juga : Serikat Tani Nelayan Dorong Pemprov NTB Menyelesaikan Konflik Agraria Melalui Program TORA

Data dashboard siskohat juga mengkonfirmasi bahwa dari 71,9 persen kasus kematian, berada di rentang usia lanjut usia (65 hingga 97 tahun).

Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukan angka kematian jamaah haji Indonesia mencapai 555 per Selasa (11/7/2023).

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mengungkapkan penyebab tingginya angka kematian jamaah haji tahun ini.

Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023, Imran mengatakan, faktor utama penyebab tingginya angka kematian jamaah haji tahun ini karena tingginya jumlah jamaah haji lanjut usia (lansia).

Jumlah jamaah haji usia 60 tahun ke atas mencapai 45 persen dari total kuota haji Indonesia sebanyak 229.000.

Ia menjelaskan, di tahun-tahun sebelumnya, jumlah jamaah haji yang usianya di atas 60 tahun sekitar 30 persen dari total kuota haji Indonesia.

“Dan jamaah haji yang masuk kelompok berisiko tinggi (risti) jumlahnya sebesar 75 persen (dari total kuota haji Indonesia tahun ini,” kata Imran

Ia menyampaikan, jamaah haji yang masuk kelompok risti di tahun-tahun sebelumnya rata-rata berjumlah 63 persen saja.

Sekadar pembanding, tahun 2022 lalu, total jemaah wafat dalam 70 hari misi haji sebanyak 89 orang.

Baca juga : Pemerintah Pangkas 27.000 Aplikasi Milik Pegawai Pemerintah, Agar Pelayanan Tak Rumit

Sedangkan angka kumulatif hariannya hanya 70 kasus. Dan kumulatif harian tertinggi tahun 2015 sebanyak 552 kasus.

Musim haji tahun 2015 ada dua insiden; rubuhnya crane proyek ekspansi ke-3 Masjid Haram (11 jamaah Indonesia), dan kedua adalah tragedi terowongan Mina II, 10 Juli 2015 (total 800 korban dan 59 jamaah haji Indonesia).

Dalam delapan tahun terakhir, angka kumulatif total wafat tertinggi tahun 2017 adalah 658 kasus dan tahun 2015 ada 627 kasus, selama 72 hari misi haji.

Bahkan merunut satu dekade ke belakang, hingga 2011, angka kumulatif wafat harian tahun 2023 ini, sudah dua kali lipat dari 12 tahun lalu.

Tanggal 25 Oktober 2014, saat misi haji selesai tercatat total 263 jamaah wafat.

Menyusul di kurun waktu sama tahun 2013 (220 kasus), tahun 2012 (ada 384 orang), dan tahun 2011 sebanyak 449 orang.

Rekor Tertinggi

Rekor kematian tertinggi jamaah haji Indonesia, terjadi 2 Juli 1990, saat tragedi terowongan Al Muassin Mina, 33 tahun silam.

Kala itu, sebanyak 1.420 jemaah Indonesia dan Malaysia dilaporkan meninggal. Pemicunya karena sesak nafas, setelah benturan rombongan sekitar 27 ribu jamaah dari dan ke arah Jamarat.

Soal jumlah korban dari jemaah Indonesia tiga dekade lalu, media-media mengumumkan angka berbeda.

Ada media melansir 560, ada juga yang menyebut lebih dari 600.

Majalah TEMPO edisi 14 Juli 1990, dari total 1.400 korban jiwa, 631 orang jemaah haj Indonesia. Sementara Harian KOMPAS, edisi 13 April 1991, melaporkan angka 649 jiwa.

 

Sumber : Tribun.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *