banner 728x250

Aktivis Sumbawa Protes Statemen Anggota DPRD NTB Fraksi Golkar Yang Melukai Hati, Yuni : Tak Sadar DBH Pulau Sumbawa Lebih Besar

banner 120x600
banner 468x60

 

Aktivis Perempuan NTB Asal Sumbawa, Yuni Bourhany (kanan). Dok Istimewa

banner 325x300

MATARAM, SIAR POST | Sejumlah tokoh masyarakat asal Pulau Sumbawa memprotes keras terkait statemen anggota DPRD Provinsi NTB Fraksi Golkar, Megawati Lestari beberapa waktu lalu. Statemen tersebut dianggap melukai hati dan perasaan warga pulau Sumbawa secara keseluruhan.

Dalam statemen nya pada Rapat Dengar Pendapat dengan sejumlah OPD beberapa waktu lalu, Anggota DPRD NTB dari Fraksi Golkar Megawati Lestari Cecar Dinas Pertanian NTB soal distribusi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN) yang kurang adil tidak merata dalam pendistribusiannya di setiap daerah di provinsi NTB.

BACA JUGA : Polisi Turunkan Tim Tangkap Cari Empat Pelaku Penganiayaan Seorang Pria di Sunset Land

Statement yang kurang bijak saat Rapat Dengar Pendapat bersama dengan jajaran Dinas Pertanian Provinsi NTB yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pertanian Ny Nyoman Nilaswati, dianggap telah menimbulkan konflik kepentingan dan gesekan terhadap masyarakat pulau Sumbawa dalam pembangunan kemajuan di sektor pertanian.

Ia seakan keberatan program dan alat alsintan paling banyak direalisasikan dan dibawa ke pulau Sumbawa.

“Penghasil tani terbesar ada di pulau Lombok wabil khusus di Lombok Timur dan Lombok Tengah, ada apa ini jangan-jangan. Ini pentingnya kepala OPD hadir di sini. Sangat banyak dibawa ke Pulau Sumbawa sementara penghasil pertanian terbesar di Lombok,” Tegasnya saat RDP tersebut.

Ia juga mempertanyakan kepada Dinas Pertanian Provinsi NTB, terkait sistem pengadaan mesin Alsintan seperti hand traktor dan sumur bor yang selalu ditebus oleh kelompok tani yang mendapat bantuan alat dari program pertanian.

Statemen tersebut mengundang berbagai respon tokoh masyarakat di Pulau Sumbawa. Salah satunya adalah aktivis perempuan asal Sumbawa Barat, Yuni Bourhany. Ia menyayangkan statemen Megawati terlalu menusuk dan tidak sadar diri.

BACA JUGA :Animo Pemudik EV Diprediksi Meningkat saat Idulfitri 1446 H, PLN Siapkan 1.000 Unit SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra

“Dana bagi hasil dari cukai hasil tembakau itu bisa dihitung berapa dan berapa dibagikan ke semua daerah di NTB, dibandingkan dana bagi hasil perusahaan dari Sumbawa seperti AMNT yang berkontribusi kepada semua daerah di pulau Lombok sebesar Rp14 miliar,” ujar Yuni.

Yuni mengatakan, statemen Megawati terlalu sombong, bahkan tidak sadar diri. Sehingga ia memperingatkan Megawati agar tidak lagi mengeluarkan statemen yang merusak perasaan semua warga pulau Sumbawa.

“Dana bagi hasil tambang kami di Sumbawa tidak pernah sedikit pun kami cerita dan protes, dan itu dibagikan ke seluruh Kabupaten di NTB Rp14 miliar per kabupaten, termasuk Provinsi NTB mendapat bagian Rp114 miliar,” Tegas Yuni.

Yuni menegaskan, adapun jumlah dana bagi hasil atas keuntungan bersih PT AMNT tahun 2023 yang diperoleh Pemprov NTB yaitu sekitar Rp114 miliar lebih. Angka tersebut merupakan 1,5 persen dari keuntungan bersih PT AMNT tahun 2023.

Sementara kabupaten/kota selain Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai daerah penghasil masing-masing memperoleh Rp14 miliar.

“Saat rekonsiliasi tanggal 7 Oktober dengan PT AMNT, kita sudah sekaligus memastikan angka yang diterima oleh kabupaten/kota. Kalau kabupaten/kota itu sekitar Rp14 miliar untuk masing-masing. Kalau KSB lain bagiannya 2,5 persen. Kalau kabupaten/kota yang lain itu 2 persen bagi 9 daerah, sementara pemprov sekitar Rp114 miliar,” Imbuhnya.

Belum lagi dari sejumlah potensi yang ada di Pulau Sumbawa, seperti jagung dan rumput laut yang menyumbang perekonomian NTB yang tidak sedikit.

Tokoh masyarakat Sumbawa lainnya, Muhammad Sahril, juga memprotes keras statemen yang dikeluarkan oleh Megawati dalam RDP tersebut. Ia menilai, Megawati tidak seharusnya berbicara seolah-olah ingin memberikan sekat atau perlakuan khusus pada masyarakat Lombok dibanding masyarakat pulau Sumbawa.

BACA JUGA : Kasus Penganiayaan di Sunset Land, Polresta Mataram Dianggap Lamban Tangani, Korban Lapor Ke Kapolri

“Sadar diri dunk, pendapatan pemprov dan kabupaten lainnya di NTB dari dana bagi hasil pertambangan itu paling besar. Jangan keluarkan statemen seolah ingin memberikan sekat pada dua pulau ini,” kata Sahril.

Statemen yang dikeluarkan Megawati tersebut juga banyak diprotes oleh tokoh muda dan sejumlah mahasiswa dari pulau Sumbawa. Mereka menilai bahwa Megawati terlalu rasis dalam ber statemen.

Pewarta : Edo

Redaktur : Feryal

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *