Lombok Utara, SIARPOST – Pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani 2025 di Kabupaten Lombok Utara menandai perubahan penting dalam pola kesadaran berlalu lintas masyarakat. Tidak lagi sekadar momen penindakan, operasi yang berlangsung sejak 17 hingga 30 November ini dinilai berhasil mendorong pergeseran perilaku pengguna jalan ke arah yang lebih sadar dan bertanggung jawab.
Kasat Lantas Polres Lombok Utara, AKP Belly Rizaldy Nata Indra, dalam evaluasinya menyebut bahwa tahun ini pihaknya menonjolkan strategi yang lebih humanis. Edukasi, pendekatan persuasif, dan ajakan moral menjadi titik tekan utama. Hasilnya, kegiatan preventif yang dilakukan Satgas Preemtif meningkat signifikan.
“Sebanyak 1.579 kegiatan edukasi dan imbauan telah kami laksanakan. Jumlah ini naik 197 kegiatan dibanding tahun 2024 yang sebanyak 1.382. Ini menunjukkan keterlibatan aktif jajaran dalam mengedukasi masyarakat,” jelasnya, Jumat (05/12/2025).
Pendekatan tanpa konfrontasi itu rupanya membuahkan hasil nyata. Data Satgas Gakkum menunjukkan penurunan angka pelanggaran yang cukup tajam. Jika pada 2024 tercatat 614 penindakan, maka tahun ini turun menjadi 422 kasus. Penurunan 192 pelanggaran itu dianggap sebagai indikator mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat.
“Kami melihat perubahan ini sebagai sinyal positif. Kepatuhan masyarakat mulai terbentuk bukan karena takut ditilang, tapi karena memahami pentingnya keselamatan,” tegas AKP Belly.
Namun, meski tren kepatuhan meningkat, data kecelakaan masih menunjukkan adanya catatan khusus. Pada 2025 terjadi tiga kasus kecelakaan, naik satu kasus dibanding tahun sebelumnya dengan total kerugian material sekitar Rp 1,3 juta.
“Kenaikan satu kasus ini menjadi pekerjaan rumah kami. Setelah operasi, kami memperketat mitigasi dan pengawasan di jalur-jalur rawan kecelakaan,” tambahnya.
AKP Belly menegaskan, berakhirnya Operasi Zebra bukan berarti berakhir pula upaya edukasi. Polres Lombok Utara memastikan program pembinaan dan penertiban tetap berjalan sepanjang tahun.
“Kami ingin keselamatan menjadi budaya. Mulai dari hal sederhana—pakai helm standar, tidak melawan arus, dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara. Ini kecil, tapi bisa menyelamatkan nyawa,” tutupnya.(Niss)














