Lombok Utara, SIARPOST— Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lombok Utara tidak sekadar hadir sebagai penegak aturan, tetapi mulai mengambil peran strategis dalam pembentukan karakter generasi muda. Hal itu ditegaskan Kepala Satpol PP KLU, Totok Surya Saputra, saat memaparkan langsung evaluasi dan arah kebijakan jam malam peserta didik dalam Rapat Koordinasi Kecamatan (Rakorcam) Pemenang.
Kebijakan jam malam yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara diproyeksikan sebagai instrumen perlindungan, bukan pembatasan.
Satpol PP menempatkan patroli malam sebagai langkah preventif untuk menekan potensi kenakalan remaja, risiko sosial, hingga paparan lingkungan negatif yang kerap muncul di luar jam belajar.
Dalam forum lintas sektor tersebut, Satpol PP membeberkan hasil patroli jam malam yang telah berjalan, sekaligus menegaskan bahwa pengawasan tidak bisa dibebankan pada aparat semata.
Peran sekolah, pemerintah desa, orang tua, hingga tokoh agama menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini di lapangan.
Pendekatan persuasif juga menjadi perhatian utama. Dinas Sosial dan PPPA KLU mendorong pembinaan berbasis keluarga dan edukasi kepada peserta didik agar jam malam dipahami sebagai upaya menjaga masa depan, bukan sekadar aturan administratif.
Diskusi yang berlangsung dinamis mencerminkan satu kesadaran bersama: membentuk generasi emas 2045 membutuhkan keberanian mengatur hari ini. Dari ruang Rakorcam Pemenang, lahir kesepakatan untuk memperkuat koordinasi berkelanjutan, melanjutkan patroli terpadu, serta memperluas sosialisasi jam malam hingga ke tingkat desa dan sekolah.
Dengan langkah ini, Satpol PP KLU menegaskan posisinya sebagai garda ketertiban yang adaptif—tidak hanya menertibkan, tetapi ikut mengawal arah tumbuh kembang generasi muda Lombok Utara.(Niss)
