banner 728x250

Sumbang PAD Terbesar, Ketua MIO NTB Minta Media Online Bantu Promosikan Produk BIBD

banner 120x600
banner 468x60

/Ketua MIO NTB Kunjungi BIBD Banyumulek

banner 325x300

Mataram, SIARPOST – Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Banyumulek Provinsi NTB adalah salah satu UPT yang berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tidak tanggung-tanggung, UPT ini mampu menyumbang PAD sekitar Rp665 juta per tahun, jika hasil produksi semen beku (Sperma sapi yang dibekukan) mencapai 100 ribu dosis.

Hal ini mengundang decak kagum Ketua DPW Media Independen Online (MIO) Indonesia Provinsi NTB, Feryal Mukmin terhadap terampilnya Kepala Balai IB, Muhammad Nur dan jajarannya.

Orang nomor satu yang menakhodai Organisasi MIO NTB tempat bernaung para pemilik/owner perusahaan media online di NTB itu mengapresiasi kontribusi BIBD dalam menyumbang PAD.

“Saya selaku ketua MIO NTB baru kali ini berkunjung ke sini karena penasaran atas informasi beberapa teman bahwa BIBD ini adalah penyumbang terbesar PAD di NTB,” kata Feryal Mukmin saat ditemui di Mataram beberapa waktu lalu.

Baca juga : Balai Inseminasi Buatan Banyumulek, Penyumbang PAD Terbesar di NTB

Dalam kunjungan tersebut Feryal melihat langsung beberapa jenis sapi yang langka dan proses inseminasi buatan atau proses pembekuan sperma sapi yang cukup fantastis.

Untuk memperkenalkan BIBD Banyumulek ke seluruh lapisan masyarakat, Feryal meminta seluruh media online member of MIO untuk membantu mempublikasikan setiap kegiatannya BIBD.

“Ini adalah potensi besar dan penyumbang PAD Terbesar di NTB, tugas kita di media adalah bagaimana membantu memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat terkait dengan inseminasi buatan,” kata Feryal.

Feryal juga meminta agar Pemerintah Provinsi maupun Pusat memberikan perhatian lebih kepada BIBD Banyumulek sehingga hasil produksi semakin meningkat sehingga bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani.

“Saya berharap kepala daerah seperti Gubernur NTB menyempatkan diri mengunjungi BIBD Banyumulek, sehingga bisa melihat secara langsung, dan biaya operasionalnya dapat dinaikan lagi,” ujar Feryal.

Di waktu yang sama, Kepala BIBD Banyumulek, Muhammad Nur berterimakasih atas kunjungan dari Ketua MIO NTB. Menurutnya, peran media sangat signifikan dalam memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan dari BIBD.

“Media mainstream sangat dibutuhkan untuk mengenalkan dan memberi pencerahan kepada publik terkait produk di BIBD, apalagi saat ini dunia digital semakin maju,” katanya.

Dijelaskan M Nur, potensi yang bisa eksplore di BIBD sangat besar. Ini salah satu UPT yang berkontribusi besar dalam menghasilkan PAD di Dinas Peternakan.

Bahkan, tambah M Nur, jika saja hasil produksi mencapai 130 ribu straw atau dosis semen beku maka penghasilan akan mencapai Rp864.500.000.

Baca juga : Kementerian PUPR Serahkan Aset PSU Rp 504 Juta ke Pemkab Tanah Bumbu

Dari target produksi yang ditetapkan pada tahun sebelumnya, hasil produksi mencapai antara 100 ribu sampai 125 ribu straw semen beku.

“Kalau kita kalikan hasil produksi ratusan ribu tadi dengan harga satu straw Rp6.650, maka tinggal diakumulasikan,” katanya.

“Pendapatan kita sangat berbanding lurus dengan modal atau anggaran biaya operasional yang diberikan oleh pemerintah, semakin banyak anggaran maka hasil produksi pun akan semakin tinggi,” katanya.

Saat ini, Balai Inseminasi Buatan mendapat anggaran sebesar Rp1,6 miliar dan itupun masih terasa kurang, karena masih banyak jenis sapi-sapi yang diperlukan dalam proses produksi.

M Nur menambahkan, Balai Inseminasi Buatan masih kekurangan sapi jenis Limosin dan Simental. Jika memungkinkan ia berharap pemerintah dapat mengadakan sapi-sapi yang lebih diminati oleh masyarakat saat ini seperti Belgian Blue.

Ada beberapa jenis sapi yang ditangani di Balai IB, dari 15 sapi Bali di antaranya enam ekor sudah bersertifikasi SNI.

Sementara jenis sapi brangus 12 ekor dan hanya satu ekor yang sudah bersertifikasi.

Kemudian berdasarkan permintaan dan kebutuhan masyarakat, Balai IB juga memiliki lima ekor jenis sapi Simental di antaranya empat dalam tahap ujicoba produksi. Sementara satu sapi jenis Limosin juga dalam tahap ujicoba produksi.

Baca juga : Kebutuhan Jasa Pengiriman Online Meningkat, Wagub Ummi Rohmi Dorong IPCN Tingkatkan Pelayanan

M Nur juga berharap, peningkatan kapasitas SDM sangat dibutuhkan untuk mendukung proses produksi yang optimal, sehingga menghasilkan semen beku yang berkualitas yang akan diedar ke masyarakat.

“Tentu juga proses sertifikasi sangat dibutuhkan karena untuk syarat peredaran semen beku di lapangan harus ber SNI,” katanya.

Ia menambahkan, ke depan melalui upaya peningkatan produksi semen beku dari empat jenis Sapi yang ada yaitu Sapi Bali, Brangus, Simental dan Limousine diharapkan dapat meningkatkan kelahiran sapi.
Sekaligus sebagai upaya peningkatan PDRB seperti yg tertuang dalam RPJMD 2018 – 2023 dan akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan peternak,tuturnya santun.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *