Bang Abah Akan Hidupkan Kembali Posyandu, Naikkan insentif Serta Honor Kader

 

SIARPOST, MATARAM – Konsep membangun sektor kesehatan tak bisa disusun secara normatif melainkan harus bersifat partisipatif. Artinya harus melibatkan semua elemen dan unsur yang dalam masyarakat. Ditambah lagi adanya kebijakan pemerintah pusat sudah mengurangi alokasi kesehatan 5 persen melalui APBN kepada seluruh daerah.

Hal ini diungkap Calon Wakil Gubernur NTB Suhali FT mendapat pertanyaan dari panelis terkait pembangunan sektor kesehatan, khususnya soal ketersediaan tenaga media, dalam Debat Pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang digelar KPU di Hotel Lombok Raya Mataram Rabu (23/10) malam.

BACA JUGA : Debat Perdana Cagub-Cawagub NTB, Iqbal-Dinda Janji Akan Selesaikan Kemiskinan

Pada kesempatan itu, Abah Uhel, sapaan akrabnya, mengatakan, ketersediaan jumlah tenaga medis yang merata di seluruh NTB menjadi sesuatu yang urgen dan tidak bisa ditunda.

Karena kesehatan adalah layanan dasar bagi masyarakat, sehingga dalam aktualisasinya tidak bisa ditawar tawar.

“Kami itu komitmen paling awal, wujudkan masyarakat yang sehat. Tapi paling penting dari itu, infrastruktur mendukung harus jadi perhatian kita. SDM jadi perhatian,” tegas Uhel.

Artinya ketecukupan tenaga medis harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan para tenaga media itu sendiri. Jika kesejahteraan mereka terpenuhi denan baik, minat tenaga media yang ingin mengabdi di NTB akan semakin besar.

BACA JUGA : Rasa Bangga Mahasiswa Program Beasiswa NTB, Bang Zul Jadikan Generasi Muda Bagian Peradaban Dunia

Selain itu, dalam pembangunan kesehatan, Abah Uhel menilai tak bisa hanya dituangkan dalam wacana normatif, harus bersifat partisipatif.

“Jadi untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis seperti yang terjadi sekarang ini, partisipatif masyarakat sebagai solusi terbaik,” ucapnya.

Artinya, dengan sistem partisipatif, masyarakat mampu menjaga kesehatan dirinya sendiri, keluarganya, tetangganya, dusunnya, desanya dan seterusnya. Dengan begitu, tidak ada lagi masyarakat yang membutuhkan tenaga medis karena mampu menjaga kesehatan diri dan lingkungannya agar tidak sakit.

Tiga Cabup Sumbawa Barat Ajak Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB, Bang Zul Akan Menang Telak

“Sesuai moto kami, bersatu padu menuju NTB Gemilang, bersatu untuk menciptakan sehat gemilang” kata mantan Bupati Lombok Tengah dua periode ini.

Jadi pemerintah daerah harus melibatkan komponen dan elemen masyarakat. Dan program Posyandu harus dihidupkan kembali, program kesehatan keluarga ini harus digalakkan kembali.

Karena Posyandu ini sudah terbukti mampu meningkatkan kesehatan keluarga atas kerja keras para kades Posyandu.

BACA JUGA :Animo Masyarakat Atas Kehadiran Bang Zul di Lombok Utara Sangat Besar, Ingin Periode Kedua Dilanjutkan

“Di Lombok Tengah saja, ada sekitar 7.000 Kader Posyandu, sementara di NTB terdapat 27.000 kader. Namun pengabdian kader posyandu dipandang sebelah mata. Pengabdiannya tidak diimbangi dengan insentif yang layak,” ungkap Abah Uhel.

Itu sebabnya, Bang Abah akan menaikkan insentifnya kader Posyandu selama ini dilupakan.

“Tidak hanya insentifnya, tapi honornya kita naikkan,” ucap Uhel lantang.

Karena itu, segala aspek pembangunan harus dilakukan secara partisipatif. Pemprov NTB harus didukung kabupaten dan kota sebagai pemilik wilayah.

“Masyarakat tidak akan sehat, tanpa ada dukungan partisipatif,” tegas Abah Uhel.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu