Sebut Berita Hoax, Paslon Rintun Bantah Jika Fatah Disebut Penyokong Dana Kampanye, Ini Sosok Fatah
MATARAM, SIARPOST – Tim Kuasa Hukum Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, Farin-Khairatun (Rintun), yakni H Moh Tohri Azhari SH, membantah keras jika Fatah yang dikabarkan ditangkap oleh BNN Pusat itu, disebut sebagai penyokong dana kampanye Rintun.
Bahkan, kata H Tohri, Fatah tidak masuk dalam struktur tim sukses Rintun seperti yang terdaftar di KPU Lombok Barat. Hanya saja Fatah merupakan simpatisan Rintun yang ada di Desa Giri Tembesi.
“Bapak Fatah disebut sebagai penyokong dana Rintun itu berita hoax, fitnah. Beliau bahkan tidak terdaftar dalam struktur tim sukses Rintun, tidak sebagai Korlapkab, Korlapdes ataupun KorlapTPS, bisa kalian cek ke KPU,” ucap H Tohri kepada wartawan media ini Rabu (20/11) sore.
Namun, tambah H Tohri, pihaknya mengakui Fatah sebagai simpatisan setia Rintun, dan terlepas dari cobaan yang dia hadapi saat ini, Rintun sangat mengapresiasi dukungan Fatah selama ini kepada Rintun.
Hanya saja pihak Rintun tak menyangka, musibah yang menimpa Fatah justru dimanfaatkan lawan politik membuat berita untuk merusak nama baik Rintun.
“Fitnah bertubi-tubi menyerang Rintun menjelang pencoblosan ini, tapi ini membuktikan jika Rintun dipadang sebagai kompetitor yang paling ditakuti pihak lawan, dan fitnah ini justru semakin menambah semangat Tim Rintun untuk memenangkan Pilkada Lombok Barat,” tegas H Tohri.
Ia menegaskan, tentang Fatah menjadi penyokong dana kampanye itu tidak benar atau informasi Hoax.
Ia menganggap bahwa ini adalah upaya yang dilakukan pihak lain demi menghentikan langkah Rintun menuju kursi Bupati Lombok Barat. Salah satunya dengan cara menyebar informasi yang tidak benar atau Hoax melalui media online.
Tanpa konfirmasi ke kubu Rintun, media online tersebut menulis sebuah berita pada 19 November 2024, dengan menyebut seorang laki-laki bernama Fatah sebagai penyokong dana kampanye dari Farin-Khairatun, Calon Bupati Lombok Barat nomor urut 1, telah ditangkap BNNP karena kasus narkoba.
Parahnya, media tersebut tak menyebutkan nama sumber sebagai dasar bahwa Fatah adalah penyokong dana kampanye Rintun.
BACA JUGA : Debat ke tiga Bang Zul-Abah Uhel Lebih Santai, Pertanyaan Dijawab Singkat dan Terarah
Namun dengan gamblangnya media itu menulis dengan dalil informasi tersebut didapat dari salah satu narasumber yang tidak ingin dipublish namanya.
Penasaran dengan sosok Fatah, media ini kemudian mencari tahu kebenarannya siapa sebenarnya sosok Fatah yang disebut-sebut mampu membiayai sebuah kampanye sekelas Bupati, sehingga dituduh sebagai penyokong dana kampanye salah satu calon di Lombok Barat.
Rupanya nama asli pria bernama Fatah ini adalah Supatah, namum kerap disapa dengan panggilan Fatah. Dia ternyata warga desa biasa yang menetap di Desa Giri Tembesi Kecamatan Gerung Lombok Barat.
Rumahnya lumayan besar, tapi masih sekelas besarnya rumah masyarakat pedesaan. Dan ketika mencoba bertanya ke para tetangga sekitarnya apakah Fatah memiliki kehidupan yang glamor bak pengusaha kelas kakap, mereka hanya tertawa.
Karena kehidupan sehari-hari Fatah dan keluarganya tak beda dengan masyarakat desa pada umumnya.
Fatah tak punya pekerjaan tetap, sehari-hari dia berdagang beras. Dia sering ke sawah untuk menendak (membeli) hasil panen petani untuk dijual kembali.
Kadang jika musim panen belum tiba, Fatah mencari barang sembako lain untuk berjualan.
Jadi singkatnya, kehidupan Fatah sangat jauh dari klaim pengusaha kakap yang kerap menjadi sponsor calon sekelas Bupati. Yang bersedia secara sukarela menggelontorkan dana puluhan miliar demi memenangkan jagoan yang didukungnya.
BACA JUGA : Jika Terpilih, Komitmen Paslon AQUR Akan Naikkan Gaji Guru Honorer 100 Persen
Dengan melihat kondisi ekonomi Fatah, mustahil rasanya julukan sebagai penyokong dana kampanye Rintun disematkan padanya.
Namun kenapa Media online tersebut berani membuat statemen sumber yang menyakini Fatah sebagai sumber dana kampanye Rintun?
Media ini pun mencoba menelusuri peran atau posisi Fatah sehingga dikait-kaitkan Rintun. Apa benar Fatah ini merupakan salah satu sponsor dana kampanye Rintun?
Diduga Rusak Lingkungan, Warga Akan Demo Perusahaan Tambak di Tarano Empang Sumbawa
Bantahan yang sama juga disampaikan Ketua Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Pemenangan Rintun H Muhazam Fadly.
Berita yang ditulis media online yang memuat kabar jika Fatah menjadi penyokong dana Paslon Farin-Khairatun disebut Muhazam sebagai fitnah kejam yang sengaja dibuat untuk menghancurkan nama baik Rintun di masyarakat.
“Pak Fatah memang simpatisan setia yang kerap membantu Tim Rintun, tapi bukan penyokong dana seperti yang diberitakan,” tegas Muhazam,” Kamis (21/11) pagi.
Diungkapkan Muhazam, sejak awal kampanye pihak Rintun tidak pernah membebani tim sukses untuk biaya kampanye apalagi menyuruh mencari-cari dana untuk kampanye.
Bagi Rintun, dengan simpatisan memberikan dukungan untuk Rintun saja, Farin-Khairatun sudah sangat bersyukur sekali.
BACA JUGA : Keluhkan Masifnya Peredaran Narkoba di Desa, Kades Daha Dompu Minta BNN Atensi
“Perlu diketahui, ketika Farin-Khairatun memutuskan maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, baik Pak Zaini Arony maupun Pak Fauzan Khalid sudah siap lahir bathin, terlebih lagi soal dana, jadi bukan baru mencari dana saat kampanye,” tegas Muhazam.
Bahkan sebagai Ketua Tim, Muhazam merasakan sekali bagaimana Rintun ini bisa mengatasi semua pendanaan operasioanal kampanye secara sistimatis dan terjadwal tepat waktu.
Itu sebabnya, selaku Ketua Tim Pemenangan nomor urut 1, Muhazam menilai berita itu sangat menyesatkan karena jauh dari fakta yang sebenarnya.
“Dan berita itu sangat jauh dari kode etik jurnalis, karena tidak berimbang, hanya mendengar dari satu pihak saja dan sumber tidak memiliki kapabilitas menyebut Fatah sebagai penyokong dana kampanye Rintun, karena sumber itu bukan Tim Rintun, bahkan ada dugaan sumber itu menjadi tim calon lain yang secara sengaja menyebar fitnah untuk merusak nama Rintun di masyarakat,” nilai Muhazam.
Itu sebabnya Muhazam dan Tim Kuasa Hukum akan menindaklanjuti media online tersebut, termasuk oknum wartawan yang menulis berita hoax tersebut.
“Jangan sampai profesi jurnalis ikut tercemar dengan perbuatan oknum wartawan tersebut, yang menulis berita tidak berimbang dan mengabaikan kode etik jurnalistik,” nilai Muhazam.
Dilain sisi, Rintun merasa prihatin Fatah menjadi sasaran pihak-pihak yang ingin menghancurkan nama baik Rintun. Sementara saat ini beliau dan keluarganya tengah mendapatkan cobaan pribadi yang bukan menjadi konsumsi publik.
“Kami benar-benar prihatin dengan apa yang menimpa Pak Fatah. Beliau ini simpatisan dan pendukung berat Pak Zaini Arony sejak dulu, bahkan waktu Pileg 2024 kemaren, beliau juga pendukung beratnya Bunda Nanik, tapi tidak benar kalau beliau dikatakan sebagai penyokong dana itu,” tegas Muhazam sambil berdoa semoga Fatah diberikan kemudahan untuk segera keluar dari masalah yang kini tengah dihadapinya.***