Dr. Irwan MP, RKBPL dan Terminologi Bimanese ‘Kasama Weki Kaneo Matani’ sebagai Modal Sosial Masyarakat Bima

 

Penulis : Febrian.

Mataram, SIAR POST – Di tengah arus modernitas yang kerap mengikis nilai-nilai tradisional, masyarakat Bima tetap melekat eratkan warisan leluhur mereka.

Salah satu yang menjadi prinsip suku yang disebut ‘mbojo’ ini adalah semangat ‘kasama weki kaneo matani’, yang berarti; bersama-sama meringankan beban berat. Prinsip ini tak hanya sebatas terminology warisan sastra Bima saja, tetapi menyiratkan prinsip moral yang mendasari masyarakat Bima dalam bersikap dan bertindak.

Ketua Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL), Dr. M. Irwan, M.P dalam bincangnya dengan penulis, mengatakan bahwa dimasa kepemimpinannya sebagai ketua RKBPL hingga waktu di H minus satu bulan tuntasnya ia dan sekertaris Umum H. M. Amir S.Pd MM menjabat, semangat kolektif Kasama weki kaneo matani sungguh luar biasa, kekuatan kolektif dalam wadah paguyuban RKBPL yang dipimpinnya telah mampu menjadi lingkar yang menyatukan, hingga pada wacana-wacana besar yang saat ini perlahan secara massif terealisasi.

BACA JUGA : Parah! Diguyur Hujan Sejak Semalam KTC Tergenang Air, BMKG Peringatkan Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Angin Kencang

Terminologi ini menjadi moto yang men suplementasi kemauan anggotanya mengalokasikan sumberdaya nya dalam berbagai bentuk, termasuk sumberdaya hasil redistribusi materi yang berwujud Zakat, wakaf, infak dan sedekah. Saat ini, Dr Irwan menuturkan dana tersebut selain dialokasikan di berbagai aspek social, kepengurusan RKBPL juga telah membangunkan wadah integrasi, yang berwujud bangunan sekretariat.

Dr Irwan mengatakan, sekretariat yang saat ini baru terselesaikan setengah jalan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah penetrasi pikiran, yang nantinya bisa membentuk lingkungan yang konservatif bagi kelangsungan pemberdayaan SDM Bima, mengintegrasikan modal social, perekonomian dan semangat filantropi.
“Kami ingin sekretariat ini menjadi ruang produktif untuk mengakomodasi berbagai ide kreatif. Di sini, masyarakat dapat bersama-sama merumuskan solusi untuk tantangan sosial-ekonomi sekaligus membangun siklus ekonomi yang lebih konservatif dan Islami,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, saat ini sekretariat tengah berproses menuju pembangunan lantai 2. Tahap awal adalah mendirikan beberapa tiang bermodalkan pada sumbangan yang telah digulirkan oleh beberapa orang. “Insyaa Allaah berdasarkan pengalaman pembangunan lantai 1, masyarkat mbojo dengan motto “kasama weki kaneo matani” akan mampu menuntaskan lantai 2 ini relatif cepat. Jika lantai 2 sudah tuntas, maka lantai 1 di samping ada ruangan pengurus, utuh dipergunakan untuk aktivitas ekonomi”. Jelasnya.

BACA JUGA : Kejati NTB Berhasil Tangkap Satu Lagi Tersangka Korupsi Dana KUR Bank BSI Mataram, Ditangkap di Semarang

Selain sekretariat, Dr iwan mengatakan, RKBPL juga telah membangun areal pemakaman khusus untuk masyarakat Bima di Lombok. Dan semua terbangun dari semangat Kolektif dalam bentuk wakaf, infak dan sedekah.

Dr. Irwan optimistis bahwa langkah kolektif ini akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Bima, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Dengan terus menanamkan nilai ‘kasama weki kaneo matani’, masyarakat Bima dapat menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai tradisional dapat dijaga dan menjadi kekuatan social untuk menjawab tantangan-tantangan masa depan.

“Kami percaya bahwa dengan semangat bersama, sekretariat ini akan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan kreatif. Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai Bimanese tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman,” tutup Dr. Irwan.

Ia juga tak luput menyampaikan terimakasihnya, kepada masyarakat bima yang telah bersedia mengorbankan waktu, tenaga, materi demi mengaktualisasikan semangat RKBPL sebagai wadah silaturahmi, pemberdayaan dan pembangunan social ekonomi,

“terimakasih kepada masyarakat bima yang telah berkontribusi penuh atas teraktualisasi nya semangat kasama weki kaneo matani, saya berharap, apa yang kita ikhtiarkan dapat bermanfaat secara berkelanjutan”. pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu