Presiden Prancis Emmanuel Macron Akan Kunjungi Indonesia, Perkuat Kerja Sama Strategis

Penulis : Mufidah (Mahasiswa UAD Yogyakarta)

Jakarta, SIAR POST | Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada pertengahan Mei 2025.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi digital, kecerdasan buatan (AI), energi hijau, pertahanan, dan pendidikan.



Rencana ini disampaikan langsung oleh Presiden Macron saat bertemu Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, dalam forum AI Action Summit yang digelar di Paris pada 1 Mei 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Macron menegaskan komitmen Prancis untuk memperdalam kemitraan strategis dengan Indonesia, terutama dalam isu-isu global yang kini menjadi prioritas bersama.

“Indonesia adalah mitra kunci bagi Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan saya nanti akan menandai awal dari babak baru kerja sama kita, terutama dalam bidang teknologi dan transisi energi,” ujar Emmanuel Macron dalam pidatonya di sela acara AI Action Summit, Paris, 1 Mei 2025.



Menteri Meutya Hafid menyambut baik rencana kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk meningkatkan kemitraan konkret, termasuk dalam transformasi digital dan pengembangan talenta AI di Tanah Air.

“Kami berharap kerja sama dalam pengembangan kecerdasan buatan dapat difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, serta layanan publik. Prancis adalah salah satu negara terdepan dalam pengembangan teknologi ini,” ujar Meutya Hafid usai menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Macron di Paris, 1 Mei 2025.

Selain isu teknologi, kunjungan Macron juga akan membahas kerja sama pertahanan, termasuk potensi pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Prancis.

BACA JUGA : Bongkar Dugaan Korupsi SPAM Gili Trawangan, Kejati NTB Geledah Kantor Pemprov untuk Telusuri Alur Kerja Sama

Diketahui sebelumnya, Indonesia telah menjalin kontrak pembelian pesawat tempur Rafale dan kapal selam dari perusahaan militer Prancis, Dassault Aviation dan Naval Group.

Analis hubungan internasional dari LIPI, Dr. Riza Satria, menilai kunjungan ini sangat strategis bagi Indonesia.

“Macron tidak hanya ingin memperkuat kehadiran Prancis di Indo-Pasifik, tetapi juga memosisikan negaranya sebagai mitra jangka panjang Indonesia dalam isu-isu global seperti perubahan iklim dan keamanan maritim,” ujar Riza Satria.

 




Kunjungan ini juga akan mencakup pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kabinet, serta kemungkinan penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MOU) lintas sektor.

Macron juga dijadwalkan bertemu dengan komunitas bisnis Indonesia dan akademisi untuk mendorong kolaborasi riset serta investasi hijau.

Dengan latar belakang dinamika geopolitik global dan krisis iklim, pertemuan kedua kepala negara diharapkan menghasilkan agenda bersama yang progresif, inklusif, dan berorientasi jangka panjang.

“Kami ingin membangun jembatan yang kuat antara Eropa dan Asia. Dan Indonesia adalah fondasi jembatan itu,” ujar Macron menutup pidatonya di Paris, dalam sesi pleno AI Action Summit, 1 Mei 2025.

BACA JUGA : Antusiasme Tinggi! Job Fair KSB Diserbu Warga Lokal dan Luar Daerah, Berebut 423 Lowongan

Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia bukan sekadar simbol diplomasi, tetapi menjadi momentum penting untuk menyusun ulang prioritas kerja sama strategis kedua negara.

Di tengah lanskap global yang berubah cepat, Indonesia dan Prancis memiliki peluang besar membangun kemitraan jangka panjang yang tidak hanya berdampak pada sektor teknologi dan pertahanan, tetapi juga pada masa depan generasi muda, keberlanjutan lingkungan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Redaksi____

Exit mobile version