banner 728x250

Alimunur, Penyuluh Inspiratif Dompu Raih Penghargaan Inovator Terbaik Berkat Ekoenzim, Diserahkan Langsung oleh Bupati

banner 120x600
banner 468x60

DOMPU, SIAR POST — Sosok penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Alimunur, SST, kembali mengharumkan nama daerah berkat inovasinya dalam bidang pertanian berkelanjutan.

Inovasi berbasis limbah organik yang dikembangkannya, yakni Ekoenzim sebagai Pupuk Alternatif pada Tanaman Hortikultura, berhasil meraih penghargaan sebagai Inovator Terbaik Teknologi Tepat Guna (TTG) pada tahun 2024 dan 2025.

banner 325x300



Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus, dalam sebuah seremoni resmi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA : MIO Dompu Gelar Rekreasi, Diskusi dan Aksi Bersih-Bersih di Bendungan Mila

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas dedikasi Alimunur dalam mendukung kemajuan pertanian lokal melalui solusi inovatif, murah, dan ramah lingkungan.

“Inovasi seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain menjawab tantangan kelangkaan pupuk, juga menjadi solusi pengelolaan limbah organik yang bermanfaat. Kami sangat bangga terhadap Pak Alimunur,” ujar Bupati Bambang Firdaus.



Alimunur sendiri merupakan ASN yang bertugas sebagai PPL di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.

Ia telah aktif dalam penyuluhan dan pengembangan teknologi pertanian sejak tahun 2016. Inovasi ekoenzim yang ia gagas merupakan pupuk cair hasil fermentasi limbah sayur dan buah, tanpa campuran bahan kimia, yang terbukti meningkatkan pertumbuhan tanaman hortikultura seperti tomat, kangkung, sawi, dan padi.

Inovasi ini sudah diuji coba di sejumlah kelompok tani di Dompu, seperti POKTAN Mada Rutu Barat Desa Baka Jaya dan POKTAN Taruna Jaya Kelurahan Simpasai, dan mendapat sambutan positif dari para petani.

BACA JUGA : Lingkungan Tercemar, MIO NTB : Pemerintah Jangan Tutup Mata, Tindak Tegas PT STM

Selain memperkaya nutrisi tanah, ekoenzim juga berfungsi sebagai pestisida alami, pengusir serangga, dan bahkan sebagai pembersih rumah tangga.

Alimunur adalah lulusan STPP Malang (kini POLBANGTAN Malang) dengan predikat cum laude. Selama masa kuliahnya, ia aktif dalam berbagai organisasi dan pernah menjadi delegasi inovasi teknologi pertanian di Thailand.



Ia juga pernah meraih juara I dalam inovasi Pompa Hidram, teknologi pengangkat air tanpa mesin yang mewakili Kabupaten Dompu pada tahun 2023.

Menurut data analisa pasar yang dihimpunnya, permintaan terhadap produk ekoenzim mencapai 21.000 liter, sementara penawaran baru 2.500 liter, menunjukkan potensi pasar yang luar biasa besar.

Selain bermanfaat bagi pertanian, ekoenzim juga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dan mendorong kemandirian petani dalam penyediaan pupuk.

“Saya ingin inovasi ini tidak hanya berhenti di Dompu. Ini solusi yang bisa direplikasi oleh siapa saja, murah, sederhana, dan membawa banyak manfaat,” ujar Alimunur setelah menerima penghargaan dari Bupati.

BACA JUGA : Tender SPAM Lombok Barat Diduga “Dikunci” untuk Pemenang Tertentu, KUAT NTB Siap Laporkan ULP-Pokja ke Polda

Selain hal tersebut dampak positif lain yang bisa dikembangkan adalah :

  1. Mitigasi lingkungan dengan mengolah limbah sampah rumah tangga melalui pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga agar mampu membangun perilaku hidup bersih dan sehat.
  2. Skala Ekonomi, Sampah diubah menjadi pupuk organik bernilai bisnis.
  3. Lapangan Kerja, Memberi peluang usaha melalui pengolahan sampah organik dari limbah rumah tangga dan pasar.
  4. Menekan Biaya, Produksi Pertanian melalui pembuatan pupuk organik cair sendiri bagi petani

“Saya ingin inovasi ini tidak hanya berhenti di Dompu. Ini solusi yang bisa direplikasi oleh siapa saja, murah, sederhana, dan membawa banyak manfaat, juga tidak menutup kemungkinan bahwa pengembangan pupuk organik cair “Ekoenzim” ini bisa menjadi salah satu cara mendukung ikon Dompu maju,” ujar Alimunur setelah menerima penghargaan dari Bupati.

Kini, Alimunur menjadi contoh nyata bagaimana seorang penyuluh desa bisa menjadi aktor perubahan melalui inovasi yang berpihak pada petani dan lingkungan.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, inovasi ekoenzim diharapkan bisa menjadi model nasional dalam pengembangan teknologi tepat guna di sektor pertanian.

Redaksi___

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *