Lombok Utara, SIARPOST – Desa Tanjung Kabupaten Lombok Utara merayakan Hari Ulang Tahun ke-130, dimana pada acara seremonial yang dilaksanakan di Lapangan Tioq Tata Tunaq Tanjung dihadiri oleh Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri.,ST.,MT, Kapolres Lotara AKBP Agus Purwanta SIK, Anggota DPRD Provinsi NTB H.Raden Nuna Abriadi.,SIP.,dan Sudirsah Sujanto.,SIP., Anggota DPRD KLU Sutranto.,SH., para Asisten Setda KLU,Kepala OPD,Tokoh Masyarakat,Tokoh agama serta undangan lainnya (5/9).
Wabup Kus menyampaikan dalam perayaan hari jadi ke-130 Desa Tanjung mengakat tema Harmoni Dalam Keberagaman tentunya memiliki makna yang luar biasa di tengah masyarakat dengan tiga etnis bersar yang berada dalam satu wilayah.
“Dengan keberadaan Desa Tanjung sebagai pusat pemerintahan KLU, tentunya akan berdampak juga pada kemajuan desa ini sebagai wajah daerah,”katanya.
Dalam menjalankan setiap program daerah dibutuhkan kolaborasi semua pihak khususnya 43 desa, kebersamaan sangat penting sehingga apa yang menjadi visi kepala daerah bisa disinergikan.
“Apa yang menjadi cita-cita bersama dalam setiap periode kepemimpinan bisa diwujudkan bersama,”ujarnya.
Di Usia 130 tahun Desa Tanjung mencerminkan kedewasaan sebuah wilayah yang telah melalui banyak tantangan dan rintangan dalam semua hal.
“Tugas kita melayani masyarakat, bagaimana upaya dalam memakmurkan dan mensejahterakan dapat terwujud,”katanya.
Dengan keberadaan Desa Tanjung sebagai wajah KLU tentunya masyarakat sekitar harus berperan aktif dalam memajukan desa.
“Selamat Ulang Tahun Desa Tanjung, semoga diusia 130 desa ini semakin maju, sejahtera,”tutupnya.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Desa Tanjung yang juga Anggota DPRD Provinsi NTB H.Raden Nuna Abriadi menyampaikan sebagai seseorang yang lahir dan tumbuh di Desa Tanjung.
Usia yang 130 menjadikan Desa Tanjung sebagai desa yang tua bahkan sebelum Indonesia merdeka desa ini lebih dahulu ada dengan berbagai macam keanekaragaman di dalamnya.
“Dalam perkembangan pemerintahan, desa sebagai ujung tombak dalam pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat,”katanya.
Sementara itu Kades Tanjung Budiawan SH.,NLP menyampaikan Desa Tanjung memiliki history sejarah yang panjang dimana di KLU ada dua desa dengan usia yang cukup tua yakni Tanjung dan Sesait.
Dengan ditetapkan 5 September sebagai hari lahirnya Desa Tajung dan diperingati setiap tahunnya dirayakan hal tersebut sebagai pengingat masyarakat.
“Sebagai masyarakat khusnul yang ada di Desa Tanjung wajib untuk melestarikan, kita jaga dan rawat, dengan mengingat serta memperingati tentunya kita tidak lupa akan sejarah,”katanya.
Selain itu juga HUT sebagai salah satu upaya meng introspeksi apa yang belum, sedang, dan sudah dicapai, serta mencari solusi bagaimana membenahi kekurangan yang masih harus dilakukan.
“Lewat pawai budaya Desa Tanjung sebagai salah satu desa yang istimewa hidup rukun dibawah Moto Parus Paras Paros yang selalu Harmoni di tengah keberagaman,”katanya.
Perkuat koordinasi, 43 desa tidak bisa berdiri sendiri tanpa saling bergandengan tangan dengan semua pihak, desa sebagai garda terdepan dalam membangun bangsa, maka diperlukan kekompakan.
“Tanjung sebagai wajah KLU, tentunya patut disyukuri dengan merawat serta menjaganya,”tutupnya.(Niss)