Dompu, SIARPOST – Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang sering dipenuhi kesibukan dan kepentingan pribadi, ada satu sosok sederhana dari Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang mengajarkan arti keikhlasan.
Namanya Fitrah Ramadhan, 31 tahun, seorang difabel sekaligus anak yatim piatu, yang justru menemukan kebahagiaan dalam memberi.
Sejak lima tahun lalu, Fitrah memilih jalan hidup yang tak banyak orang berani tempuh: menjadi relawan kemanusiaan. Dengan keterbatasan fisiknya, ia justru hadir di garda depan membantu masyarakat kecil yang kesulitan mengakses pelayanan.
BACA JUGA : Logikanya Aneh Kematian VR di Nipah, Dipukul dari Belakang Hingga Babak Belur Kok Jadi Tersangka?
Ia mendampingi pasien saat harus dirujuk, membantu warga mengurus BPJS, menggalang dana bagi mereka yang terdesak biaya pengobatan, hingga ikut dalam kegiatan sosial bersama relawan kemanusiaan NTB di Dompu.
“Menjadi relawan itu pilihan, tapi mengabdikan diri dengan ikhlas, itu anugerah,” ucapnya lirih.
Fitrah menjalani hidup dengan sederhana. Untuk bertahan, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Pekerjaan berat itu ia jalani tanpa keluh, karena baginya, tenaga dan waktu yang tersisa lebih berharga bila diberikan untuk orang lain.
Meski tubuhnya tak sekuat orang kebanyakan, semangatnya jauh lebih besar.
Bagi banyak orang, keterbatasan fisik mungkin menjadi alasan untuk berhenti atau merasa tidak mampu. Namun bagi Fitrah, keterbatasan itu justru menjadi kekuatan.
Ia tidak ingin dikasihani, ia ingin dihargai karena ketulusan. Dan memang, setiap langkahnya dalam mendampingi masyarakat selalu meninggalkan jejak inspirasi.
“Walaupun saya difabel, saya ingin membuktikan bahwa kualitas pelayanan tidak diukur dari tubuh yang sempurna, tapi dari hati yang mau melayani,” katanya dengan mata berbinar.
BACA JUGA : Sinergi IBI Dompu dan FITUA Gelar Sunatan Massal Gratis: Ringankan Beban Masyarakat Kurang Mampu
Sosok Fitrah Ramadhan adalah pengingat bahwa kepedulian tidak mengenal batas fisik maupun status. Ia hadir sebagai bukti bahwa kemanusiaan sejati tumbuh dari hati yang tulus, yang rela lelah agar orang lain bisa tersenyum lega.
Redaksi | SIAR POST
