“Bayangkan, penyidik bertemu pihak yang sedang diperiksa dalam suasana informal. Wajar kalau publik curiga ada intervensi yang membuat kasus divestasi saham tambang emas ini jalan di tempat,” ujar Sahril.
Dugaan penyalahgunaan dana divestasi tambang emas NTB ini menjadi bukti lemahnya transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam. Dari total triliunan rupiah nilai saham, hak daerah justru tergerus oleh skema yang tidak jelas.
Para pengamat menilai, kasus ini bisa menjadi skandal korupsi tambang terbesar di Indonesia jika terbukti. Pasalnya, bukan hanya soal hilangnya miliaran rupiah, tetapi juga menyangkut kedaulatan negara dalam mengelola emas—sumber daya strategis yang semestinya menyejahterakan rakyat, bukan segelintir elit.
Redaksi | SIAR POST
