Hasil Lab Puskesmas Empang Ungkap Cemaran Bakteri Tinggi di Dapur MBG Bunga Eja: Diduga Pemicu Keracunan Massal Siswa

Empang, SIARPOST — Hasil pemeriksaan laboratorium Puskesmas Empang akhirnya mengungkap fakta mengejutkan di balik kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa.

Berdasarkan laporan resmi bertanggal 18 September 2025, sampel makanan dari Dapur 2 Bunga Eja, penyedia makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), menunjukkan adanya cemaran bakteri E. Coli dengan angka jauh di atas ambang batas normal (>>100).

BACA JUGA : PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Kelistrikan MotoGP Mandalika 2025

Temuan tersebut diperoleh dari hasil uji terhadap beberapa jenis makanan, seperti nasi, rolade telur, orak arik tempe, dan sayur wortel jagung.

Meski hasil kimiawi seperti boraks, rodhamin B, metil yellow, dan formalin dinyatakan negatif, tingginya kadar bakteri patogen menjadi perhatian serius karena berpotensi besar memicu gangguan pencernaan dan keracunan.

Sementara hasil pemeriksaan sampel air yang digunakan dapur juga menunjukkan indikasi cemaran bakteri E. Coli dan Total Coliform di atas ambang batas aman.

Air yang diuji, baik dari sumur bor maupun air isi ulang, mengandung E. Coli lebih dari 100, disertai nilai TDS dan pH yang masih dalam batas normal.

Namun, cemaran bakteri tersebut cukup untuk menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan bila digunakan untuk memasak tanpa proses sterilisasi memadai.



Dugaan Kuat Pemicu Keracunan Massal

Sebelumnya, kasus keracunan massal di Empang menimbulkan keprihatinan mendalam. Sedikitnya 100 siswa MTsN 2 Empang mengalami mual, muntah, dan diare usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

Kasus serupa juga menimpa siswa MAN 3 Sumbawa dan MIN Empang yang mendapat suplai dari dapur yang sama.

Sejumlah siswa harus mendapatkan perawatan intensif dan diinfus akibat kondisi cukup serius. Total terdapat lebih dari 120 siswa yang dilaporkan terdampak dan mendapatkan penanganan di Puskesmas Empang serta beberapa fasilitas kesehatan sekitar.

BACA JUGA : Harga LPG 3 Kg di Empang Hingga Rp35 Ribu, Warga Minta Pangkalan Ditindak

Pihak Yayasan Sampaikan Permintaan Maaf dan Komitmen

Menanggapi insiden tersebut, Ketua Yayasan Lingkungan Hidup (YLH) NUSRA, Baehaki Purnawan, ST, selaku pengelola Dapur MBG Empang, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami menyadari musibah ini telah berdampak pada siswa, orang tua, dan pihak sekolah,” ujar Baehaki dalam pernyataannya, Rabu (17/9/2025).

Pihak yayasan juga berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan siswa yang terdampak agar tidak membebani keluarga maupun pihak sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *