Mataram, SIAR POST – Kabar duka menyelimuti dunia aktivisme di Nusa Tenggara Barat. Ilham, mahasiswa asal Bima yang dikenal sebagai aktivis vokal dalam mengawal berbagai isu korupsi dan kebijakan publik, menghembuskan napas terakhir pada Jumat dini hari, 5 November 2025, setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Sriwijaya, Mataram.
Ilham dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Kota Mataram. Namun, kepergiannya tidak serta-merta dianggap sebagai musibah biasa. Sejumlah rekan korban menyebut ada kejanggalan yang perlu diungkap secara terang dan terbuka.
Salah satu sahabat dekat Ilham mengungkapkan bahwa pada malam kejadian, almarhum sempat berkomunikasi melalui pesan singkat dengan seseorang yang mengajaknya ke salah satu Hotel di Mataram. Tidak lama setelah itu, kecelakaan tragis tersebut terjadi.
“Chat terakhirnya ada yang mengajak ke hotel. Setelah itu tiba-tiba terjadi kecelakaan. Kami merasa ada yang tidak wajar,” ujar seorang rekan yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kecurigaan semakin menguat setelah beberapa aktivis melihat rekaman CCTV di lokasi kejadian. Dari rekaman tersebut, disebutkan bahwa tabrakan terlihat sangat keras, dan diduga ada pihak lain yang seperti mengejar almarhum sebelum motor yang dikendarainya terjatuh. Motor pun tidak terlalu rusak padahal benturan motor sangat keras.
Para aktivis di Mataram mempertanyakan apakah insiden ini benar-benar kecelakaan tunggal. Kecurigaan tersebut muncul karena Ilham diketahui sedang mengawal kasus besar, yaitu dugaan korupsi dana pokok pikiran (pokir) di DPRD NTB, sebuah isu sensitif yang melibatkan banyak kepentingan.
“Ilham itu sedang menangani isu besar. Banyak yang merasa dia ‘terlalu berani’. Kematian ini tidak bisa dianggap biasa,” kata seorang aktivis lainnya.
Lebih dari itu, pada siang hari sebelum kejadian, Ilham bersama barisan aktivis NTB menggelar aksi demonstrasi besar di depan Polda NTB, menuntut penuntasan kasus korupsi yang mereka nilai merugikan masyarakat.
Ilham dikenal sebagai sosok yang teguh memperjuangkan keadilan. Ia rajin turun ke jalan, mengawal banyak persoalan publik, dan tidak gentar bersuara dalam berbagai forum.
“Dia anak baik, semangat, konsisten. Ilham itu masa depan NTB,” kenang seorang rekannya dengan mata berkaca-kaca.
Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi gerakan aktivis di NTB. Banyak yang merasa bahwa hilangnya Ilham adalah pukulan berat bagi perjuangan anak muda dalam menjaga integritas pemerintahan daerah.
Pihak keluarga telah menyatakan keikhlasan atas kepergian almarhum. “Sekali lagi kami tegaskan bahwa almarhum meninggal murni kecelakaan tunggal, mungkin melalui postingan Facebook atau status WA saudara-saudari semua yang sudah terlanjur memasang hal-hal yang berkaitan dengan tentang kematian almarhum atau kejanggalan tentang kematian almarhum kami atas nama keluarga melalui kesempatan ini memohon untuk dihapuskan,” Ujar keluarga.
Kematian Ilham kini menjadi catatan penting bagi perjalanan sosial-politik NTB. Para aktivis berharap pihak berwenang menindaklanjuti kejanggalan yang muncul, demi keadilan bagi seorang anak bangsa yang telah mendedikasikan hidupnya untuk membela kepentingan publik.
Redaksi | SIAR POST














