banner 728x250

Warga Keluhkan Kesulitan Air Bersih di Maluk dan Sekongkang, Kontribusi PT AMNT Belum Pernah Ada

banner 120x600
banner 468x60

 

MATARAM, SIARPOST |Warga Kecamatan Maluk dan Sekongkang mengeluh akan kesulitan mengakses air bersih. Selama ini untuk memenuhi Kebutuhan nya, warga menggunakan sumber air dari Sumur bor. Walaupun ada jaringan PAMSIMAS yang dipasang di beberapa lokasi di Maluk misalnya, namun tidak juga normal bisa digunakan.

banner 325x300

Salah satu warga Sekongkang Bawah, Farhatun mengatakan, sejak dulu warga di desa tersebut kesulitan air bersih. Warga cuma diberikan meteran gratis, namun tidak pernah dialiri air.

BACA JUGA : Digugat Balik di Pengadilan Terkait Kasus Lahan di Narmada, Kuasa Hukum : Tidak Mempengaruhi Proses Hukum Pidana

Keluhan sulitnya mengakses air bersih juga dialami oleh warga di Desa Bukit Damai Kecamatan Maluk. Kades Bukit Damai, Suwardi, saat diwawancarai melalui telepon, Jumat (8/11/2024) mengatakan, warganya saat ini mengalami kekeringan dan belum ada respon atau bantuan dari pihak manapun termasuk PT AMNT.

Saat ditanya kontribusi PT AMNT terhadap kebutuhan air bersih warganya, ia mengatakan memang belum mendapat bantuan dari pihak perusahaan tersebut.

“Benar warga kami mengalami kekeringan, ada jaringan pipa dari PAMSIMAS yang diadakan oleh PU tetapi ada kerusakan dan sedang dalam perbaikan,” ujarnya.

Suwardi mengungkapkan, pipa jaringan PAMSIMAS itu dipasang pada sekitar tahun 2021, dan saat ini mengalami kerusakan sehingga air nya pun tidak normal.

Sejalan dengan Kades Bukit Damai, Kades Maluk Kecamatan Maluk, Baharuddin, juga mengatakan, memang saat ini warga kesulitan air bersih di beberapa lokasi karena sedang ada pemasangan pipa PAMSIMAS.

Pada akhir tahun 2023 yang lalu ada pemasangan jaringan PAMSIMAS di Dusun Otak Keris dan sekarang jaringan ditambah di Dusun Maluk Loka.

BACA JUGA : Sikap Politik TGB Hingga Keluar Dari Perindo Adalah Untuk Mendukung Bang Zul di Periode Kedua

“Saat ini sedang dalam pemasangan jaringan di Maluk Loka. Kemudian sumur di belakang Polsek Maluk juga sedang dibor. Semoga dalam waktu dekat selesai,” ujarnya.

Kesulitan warga akan air bersih di Maluk dan Sekongkang ini sebenarnya tidak harus terjadi, dimana bertahun-tahun perusahaan tambang berada di sana untuk memberikan intervensi permasalahan tersebut.

Hingga saat ini warga masih mengalami kesulitan air untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Aktivis perempuan Sumbawa Barat, Yuni Bourhany angkat bicara atas keluhan warga di Maluk dan Sekongkang. Ia mengatakan seharusnya pemerintah dan PT AMNT segera memberikan perhatian masalah air bersih, sehingga tidak terjadi setiap tahunnya.

“Pemda dan perusahaan apatis dengan kondisi masyarakat ini. Seharusnya pemda 10 tahun yang lalu sudah memikirkan agar masyarakat tidak mengalami paceklik di musim ekstrem ini,” Katanya.

Yuni pun menganggap bahwa pemerintah Sumbawa Barat selama ini juga gagal dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya.

Media ini belum meminta klarifikasi kepada stakeholder terkait kesulitan air bersih ini. (Feryal).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *