Kontribusi CSR PT. Sumbawa Timur Mining Untuk Pendidikan di Dompu Rendah
/CSR PT STM Sudah Tepat Atau Salah Kaprah? beasiswa Pendidikan Hanya Bagi Orang Tertentu
Mataram, SIARPOST | Keberadaan PT. Sumbawa Timur Mining (STM) secara konsisten melaksanakan program Beasiswa jenjang SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi bagi masyarakat di lingkar tambang dirasa masih sangat rendah.
Dampak program Corporate social responsibility (CSR) perusahaan tambang tersebut terhadap peningkatan kualitas pendidikan masih sangat rendah dan tidak seperti yang diharapkan.
Pemuda Dompu, Ahmad Fauzi menyatakan, CSR di perusahaan itu bukan hanya diperuntukan untuk program sosial, tetapi pendidikan juga harus menjadi atensi besar bagi perusahaan.
Baca juga : Hanya Gara-gara Adu Mulut, Pria di Dompu Dibacok Sadis, Polisi Amankan Pelaku
Keterlibatan perusahaan dalam pengembangan pendidikan merupakan tanggung jawab bagi setiap perusahaan yang melakukan investasi dan kegiatan usaha di bidang pertambangan di daerah tersebut.
“Sayangnya, berkah ini tidak bisa dinikmati secara merata oleh mahasiswa, khususnya yang ada di sekitar perusahaan. Lihat saja dengan beasiswa yang diberikan oleh perusahaan PT. STM yang hanya menyerahkan beasiswa kepada 10 orang mahasiswa asal kecamatan Hu’u,” Ungkap mahasiswa unram asal Dompu.
Diduga kuat bantuan program beasiswa ini, hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu. Sedangkan yang tidak mampu yang nota bene berhak mendapat beasiswa tersebut, justru tidak kebagian.
“Buruknya mekanisme pembagian dapat berimplikasi pada tidak tepatnya sasaran penerima beasiswa,” Tutur Fauzi.
“Seharusnya mereka mengerti, banyak mahasiswa yang lebih membutuhkan beasiswa. Jadi, jangan hanya dilihat dari faktor kedekatan saja,” kata Fauzi.
Jika beasiswa itu jatuh pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tambah Fauzi, maka niat awal untuk membantu jadi gagal tercapai. Hal ini bisa juga berarti sebagai kegagalan dalam pemenuhan amanah.
Baca juga : RPH Banyumulek Diharapkan Bisa Jadi Pemasok Daging, Penuhi Kebutuhan Nasional
Program beasiswa dari PT. STM ini seharusnya tidak perlu dikelola langsung pihak perusahaan. Sebaliknya, diserahkan kepada masing-masing ketua RT atau Kepala Desa, jika beasiswa tersebut ingin merata dan tepat sasaran.
Sebab, sepanjang masih dikelola langsung oleh perusahaan, tentu lain ceritanya. Apalagi beredar isu bahwa beasiswa ini lebih banyak dinikmati oleh orang-orang yang dekat dengan pihak perusahaan.
Kami bagian dari mahasiswa di lingkaran perusahan juga harus mendapatkan beasiswa sebagaimana teman-teman 10 mahasiswa yang dapat waktu covid. Keberadaan CSR seharusnya keberlanjutan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia.
Distribusi dan alokasi dana CSR pendidikan tidak didasarkan kepada peningkatan kualitas pendidikan dan tidak juga berdampak jangka panjang. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki komitmen pada peningkatan pendidikan.
Seharusnya dalam merencanakan program dana CSR harus tepat sasaran dan kebermanfaatan juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sampai sejauh ini kita melihat program CSR dari PT. Sumbawa Timur Mining tidak jelas.
Kami mendorong perusahaan PT. Sumbawa Timur Mining untuk melibatkan mahasiswa dalam merencanakan program CSR. Agar juga program tersebut tepat sasaran.
Insyaallah dalam waktu dekat akan kami melakukan konsolidasi dan akan aksi besar-besaran depan kantor PT. STM dalam rangka mempertanyakan terkait kejelasan CSR dan mendorong pembentukan Balai Latihan Kerja (BLK).