Jumat Curhat, Jelang Ramadhan Polsek KPL Tano Imbau Tetap Jaga Kondusifitas dan Hindari Hoax

 

SUMBAWA BARAT – Ratusan calon penumpang pengguna jasa pelabuhan di area tunggu di Pelabuhan penyeberangan Tano, Sumbawa Barat bertatap muka secara langsung dari Polsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Tano.

Para penumpang tersebut disarankan oleh Kapolsek KPL Tano, Iptu. Nurlana yang memimpin secara langsung tatap muka itu mengingatkan agar lebih berhati-hati dan tetap menjaga kondusifitas selama dalam pelayaran nantinya dan tetap menjaga barang bawaannya.

Tak lupa Nurlana menyinggung sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Untuk lebih menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing, diharapkan seluruh elemen masyarakat tetap saling menghargai dan menjaga sikap toleransi.

Baca juga : Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Dorong Pemprov untuk Bayar Hutang Kepada Kontraktor

“Bulan Ramadhan ini kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar nilai ibadah dan keimanan kita menjadi lebih baik,” pinta Nurlana, Jumat (10/3) .

Namun ada hal yang lebih penting yakni menjaga kondusifitas keamanan. Dia mengingatkan bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendiri tanpa partisipasi peran serta dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat dan para pekerja di sekitar kawasan Pelabuhan.

Bersama jajarannya, Tak lupa Nurlana kembali mengingatkan, demi terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif diperlukan informasi-informasi sekecil apapun terkait potensi dan ancaman gangguan kamtibmas. Hal ini dimaksudkan untuk bersama sama dilakukan pencegahan sedini mungkin.

Baca juga : Birokrasi Dompu Masih Belum Tertata Baik, Pejabat Ditempatkan Tidak Sesuai Keahlian

“Jum’at Curhat ini merupakan wadah untuk menampung aspirasi saran dan masukan dari masyarakat termasuk mengenai keamanan dan ketertiban di Kawasan Pelabuhan khususnya Pelabuhan Poto Tano,” lagi-lagi Nurlana memaparkan dihadapan para calon Penumpang itu.

Sekedar mengingatkan ujarnya, semua pihak tidak boleh terjebak dalam setiap informasi yang didapatkan melalui media sosial. Jika mendapatkan informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan pernah disebarluaskan. Tetapi harus disaring terlebih dahulu untuk menjaga kemungkinan yang bisa menjerat seseorang.

“Kalau ada informasi hoax atau yang belum tentu benar jangan di share kemana-mana. Bijaklah ber- media sosial,” saran Nurlana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu