Jalan di Desa Banyu Urip Loteng Rusak Parah, Tokoh Pemuda Bajurik Dorong Pemerintah Segera Bertindak

LOMBOK TENGAH, SIAR POST – Kondisi jalan yang semakin memburuk di Desa Banyu Urip, khususnya di Dusun Prapak Praya Lombok Tengah, menjadi sorotan masyarakat lokal, setelah seorang tokoh pemuda Bajurik yang dikenal aktif dalam perjuangan kepentingan warga, secara tegas meminta Pemerintah Kabupaten daerah segera mengambil langkah nyata untuk memperbaikinya.

Kondisi jalan yang penuh lubang dan genangan air ini telah lama mengganggu aktivitas sehari-hari warga, mulai dari perjalanan sekolah, pekerjaan, hingga akses bantuan darurat.

Lokasi jalan yang menjadi pusat kekhawatiran terletak di Jalan Utama Dusun Prapak yang menghubungkan Desa Banyu Urip ke Jalan Raya Praya, serta jalan-jalan cabang yang menghubungkan setiap lingkungan di dalam dusun.

Setelah beberapa bulan mengalami hujan lebat dan penggunaan kendaraan berat yang terus-menerus, kondisi jalan tersebut semakin parah – lubang-lubang besar yang kedalamnya bisa mencapai lebih dari 30 sentimeter menyebar di sepanjang jalan, sementara bagian lain tergenang air bahkan pada hari-hari yang cerah.

“Kita tidak bisa lagi menutupi mata dari kenyataan ini. Jalan di Dusun Prapak sudah rusak parah selama lebih dari enam bulan, tapi belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Setiap hari, warga harus menghadapi tantangan besar hanya untuk berjalan keluar dari dusun,” ujar Bajurik dalam rapat silaturahmi yang diadakan di aula Balai Desa Banyu Urip pada hari Minggu (7/12/2025), yang dihadiri oleh ratusan warga, tokoh masyarakat, dan perwakilan RT/RW.

Sebagai tokoh pemuda yang telah lama berkegiatan di daerah tersebut, Bajurik tidak hanya mengangkat masalah secara verbal, tetapi juga membawa dokumentasi berupa foto dan video yang menunjukkan kondisi jalan yang menyedihkan.

Dalam video yang ditayangkan kepada hadirin, terlihat anak-anak sekolah harus berjalan dengan hati-hati melewati lubang yang penuh air, sepeda motor yang terjatuh karena terjebak lubang, dan truk yang kesulitan melewati bagian jalan yang paling rusak.

“Lihatlah, ini adalah kenyataan yang kita hadapi setiap hari. Anak-anak kita harus berjalan kaki jauh karena supir angkutan sekolah takut lewat jalan ini. Petani kita kesulitan menjual hasil panen karena truk tidak mau masuk, sehingga harga hasil panen mereka turun drastis.

Bahkan, ketika ada warga yang sakit dan butuh diangkut ke rumah sakit, ambulans susah sampai ke tempatnya,” ceritakan Bajurik dengan nada yang penuh perasaan, membuat banyak hadirin terharu.

Warga Dusun Prapak yang turut berbicara dalam rapat juga menceritakan pengalaman pribadinya. Siti Maryam (35), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Lingkungan III Dusun Prapak, mengatakan bahwa dia sering kesulitan mengangkut belanjaan dari pasar karena jalan yang buruk. “Saya sering terjatuh ketika naik sepeda motor, belanjaan saya terbalik ke tanah. Sudah beberapa kali saya terluka karena jalan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Syah (42), seorang petani padi, menjelaskan bahwa kondisi jalan telah menyebabkan penurunan pendapatan warga petani.

“Truk yang biasanya membeli padi kita dengan harga yang layak tidak mau masuk karena jalan rusak. Kita terpaksa menjualnya di pinggir jalan raya dengan harga yang lebih murah, sehingga pendapatan kita berkurang hampir separuh,” katanya.

Bajurik yang juga menjadi ketua Dewan Pemuda Masyarakat (DPM) Dusun Prapak menjelaskan bahwa warga telah melakukan upaya mandiri untuk memperbaiki jalan, seperti menimbun tanah dan batu di lubang-lubang. Namun, upaya itu hanya bersifat sementara dan tidak bisa menyelesaikan masalah secara akurat.

“Kita sudah coba memperbaiki sendiri, tapi setiap kali hujan, semua upaya kita hilang. Jalan ini membutuhkan perbaikan total oleh pemerintah, bukan hanya perbaikan sementara. Kita membutuhkan aspal atau batu yang berkualitas agar jalan bisa tahan lama,” jelas Bajurik.

Oleh karena itu, Bajurik dengan tegas mengajukan tiga permintaan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Kecamatan Praya: pertama, segera melakukan survei dan perencanaan perbaikan jalan di Dusun Prapak; kedua, mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan jalan tersebut dalam APBD tahun depan; dan ketiga, menempatkan petugas untuk memantau kondisi jalan secara teratur agar tidak terjadi kerusakan kembali.

“Kita tidak meminta apa-apa yang tidak wajar. Jalan adalah hak dasar masyarakat. Pemerintah memiliki tugas untuk memberikan infrastruktur yang layak bagi warga. Kita harapkan pemerintah segera merespon permintaan ini dan bertindak secepatnya,” tegas Bajurik, yang langsung mendapatkan dukungan penuh dari seluruh hadirin yang memberikan tepuk tangan meriah.

Dalam rapat tersebut, perwakilan Kecamatan Praya yang hadir, Surya Wijaya, menyampaikan bahwa pemerintah telah mengetahui kondisi jalan di Dusun Prapak. Namun, dia mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama.

“Kita sudah mencatat masalah ini, tetapi kita membutuhkan waktu untuk mengalokasikan anggaran. Kami akan melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten untuk segera melakukan penilaian,” ujarnya.

Namun, jawaban tersebut tidak sepenuhnya memuaskan Bajurik dan warga. Bajurik menekankan bahwa warga tidak bisa menunggu lebih lama. “Kita sudah menunggu terlalu lama. Jika pemerintah tidak bisa bertindak segera, kita akan melakukan aksi damai untuk menuntut perhatian pemerintah. Kita tidak ingin membuat kerusuhan, tapi kita akan berjuang untuk hak kita,” katanya.

Setelah rapat berakhir, Bajurik dan beberapa tokoh pemuda segera membentuk tim khusus untuk mengumpulkan tanda tangan warga sebagai dukungan terhadap permintaan perbaikan jalan. Mereka juga merencanakan untuk mengirim surat resmi kepada Bupati Lombok Tengah, Camat Praya, dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dalam beberapa hari ke depan.

“Kita akan melakukan semua cara yang damai dan hukum untuk mendapatkan perbaikan jalan. Warga sudah cukup menanggung penderitaan karena jalan yang buruk. Sekarang waktunya pemerintah menunjukkan komitmennya untuk melayani rakyat,” tutup Bajurik sambil memimpin warga berjalan menyusuri jalan yang rusak sebagai bentuk simbolis perjuangan mereka.

Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama lokal, yang memohon agar masalah jalan di Dusun Prapak segera teratasi dan warga dapat hidup dengan lebih nyaman tanpa harus menghadapi tantangan yang tidak perlu setiap hari.

Saat berita ini naik, Kadis PUPR Lombok Tengah yang dihubungi melalui telpon belum memberikan jawaban.

Redaksi | SIAR POST

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *