Jika Menang, AQUR Ingin Terapkan Pendidikan Karakter dan Moral Serta Melestarikan Budaya
MATARAM, SIAR POST – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Wali kota Mataram, Lalu Arya Dharma dan Weis Arqurnain (AQUR) menjawab soal penanaman nilai karakter dan kearifan lokal yang harus dimiliki oleh generasi muda.
Mengingat saat ini, generasi muda sudah mulai tergerus dengan budaya asing dan melupakan kebudayaannya sendiri.
Terbukti dengan banyaknya anak-anak yang lebih tahu lagu negara lain dibandingkan lagu daerahnya sendiri.
Selain itu, fenomena masuknya fashion barat pun membuat anak lupa bahkan tidak mengetahui pakaian adatnya sendiri.
Sebagai calon pemimpin, tentunya pasangan AQUR sudah menyiapkan beberapa hal untuk menanamkan nilai kearifan lokal sekaligus nilai karakter generasi muda.
BACA JUGA : Ide Brilian AQUR, Akan Bangun Koperasi di Tiap Lingkungan Untuk Penunjang Perekonomian Masyarakat
Calon Walikota Mataram, Lalu Arya mengatakan nilai kearifan lokal mulai bisa diterapkan melalui pendidikan sekolah dasar.
Nantinya nilai tentang kearifan lokal akan mulai ditanam melalui kurikulum dan pelajaran Muatan Lokal yang wajib ada pada pendidikan dasar.
Pendidikan akan menjadi sarana yang pas untuk menanamkan pelajaran terkait kebudayaan yang harus terus dilestarikan.
Maraknya Hoaks dan Main Lapor, Iqbal-Dinda Fokus dan Serukan Politik Gagasan
“Kurikulum di sekolah dasar, di SD itu harus ada diisi dengan kurikulum yang muatan lokal itu,” kata Lalu Arya.
Melalui kurikulum ini nantinya akan memiliki beberapa pelajaran yang mencakup kebudayaan hingga pelajaran tentang nilai-nilai moral.
Salah satunya dengan membuat kurikulum yang mewajibkan anak-anak untuk menggunakan pakaian adat di hari-hari tertentu.
BACA JUGA : 85 Persen Petani di Dompu Dukung Bang Zul, Ini Permintaannya Jika Menjadi Gubernur
Selain masalah budaya, AQUR juga akan memfokuskan qq pendidikan karakter dan moral sejak dini.
Pemberian dasar pendidikan karakter ini bisa dilakukan mulai dari lingkup terkecil dan diasah melalui lembaga pendidikan.
“Tapi sebenarnya Ini lebih diawali daripada di keluarga masing-masing,” lanjutnya.
Selain keluarga, pengaruh lingkungan pun tidak kalah penting dalam memberikan pemahaman tentang nilai lokal.
BACA JUGA : Komisi III DPRD Sumbawa Barat Gelar RDP Dengan Empat OPD Sekaligus
Nantinya, para kepala lingkungan akan dikumpulkan dan diminta untuk mengedukasi masyarakat agar tetap mencintai dan melestarikan kebudayaannya.
Di samping masalah budaya, pasangan AQUR juga membahas tentang pentingnya nilai moral dan perilaku untuk generasi muda.
“Jadi bukan hanya ilmu yang sangat perlu diajarkan tetapi adalah adab dan tutur kata. Jadi adab itu lebih utama daripada ilmu,” ujarnya.
Oleh karena itu, keluarga memiliki peran terpenting dalam menanamkan nilai-nilai dasar kepada anaknya.
Sehingga nantinya, nilai dasar ini akan diasah di sekolah melalui pengembangan kurikulum yang mendorong terbentuknya kecintaan pada budaya lokal.***